Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Viral di Medsos, Ratusan Pengungsi Rohingnya Datang ke Aceh

Warga Aceh menolak kedatangan pengungsi Rohingya karena ada beberapa pengungsi yang mulai meresahkan warga.
Pengungsi Rohingnya naik kapal kayu mau berlabuh di Aceh/tangkapan layar Instagram
Pengungsi Rohingnya naik kapal kayu mau berlabuh di Aceh/tangkapan layar Instagram

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat pesisir Aceh menolak kedatangan kapal kayu yang membawa ratusan imigran Rohingnya. Penolakan tersebut dilakukan karena seringnya terjadi perselisihan sosial antara imigran dan warga setempat.

Viral di media sosial bahwa warga Aceh menolak pengungsi Rohingnya, karena ekonomi masyarakat setempat juga sedang tidak baik-baik saja pasca pandemi Covid. Kendati begitu, warga lokal membagikan makanan untuk dibawa pengungsi Rohingnya.

Sebagai informasi, kapal kayu tersebut menurunkan jangkar di pesisir Aceh pada Selasa (14/11/2023), dengan membawa sebanyak 200 orang, gelombang kedua di hari berikutnya berjumlah 174 orang, dan gelombang ketiga pada Rabu (15/11/2023) mencapai 249 orang.

Namun, saat kedatangan gelombang ketiga ini, beberapa hari silam, warga di Kabupaten Bireuen dan Aceh Utara menolak kerena banyaknya imigran yang berperilaku kurang menyenangkan. Warga tetap memberikan bantuan makanan dan bahan bakar agar para pengungsi meninggalkan Aceh.

Alasan lain warga menolak kedatangan pengungsi Rohingya karena, ada beberapa pengungsi yang sempat membuat ulah seperti, kabur dari penampungan hingga melakukan tindak kriminal. 

“Mereka agak sulit untuk diatur. Bahkan, untuk mengurus tempat tinggal mereka sendiri (camp yang sudah disediakan) mereka gak mau dan kebersihan pun benar-benar gak mereka jaga,” komentar salah satu warganet di media sosial.

Adapun terlihat kondisi kapal kayu para pengungsi Rohingya yang cukup kotor dan penuh sampah telah dibagikan oleh akun Tiktok @wak_112 pada Senin (20/11/2023).

Ketua Komisi I DPR Aceh bidang hukum, politik, pemerintahan dan keamanan, Iskandar Usman Al-Farlaky menilai bahwa sikap dan upaya pemerintah pusat serta lembaga PBB untuk urusan pengungsi (UNHCR) tidak jelas dan tidak berjalannya koordinasi antar lembaga dalam menangani pengungsi Rohingya.

Iskandar menyampaikan bahwa secara kemanusiaan, imigran Rohingya ke Aceh tentu harus diterima dengan baik. Sayangnya, penanganan kepada para pengungsi justru dibebankan ke masyarakat Aceh terutama untuk bantuan makanan.

”Kondisi yang juga berbalik bahwa keadaan masyarakat (Aceh) kita masih di bawah garis kemiskinan. Ini juga yang harus menjadi pertimbangan pemerintah pusat untuk penanganan pengungsi Rohingya," katanya.

"Jangan selamanya kehadiran pengungsi dibebankan ke warga (Aceh), sebab kondisi perekonomian warga kita juga tidak baik-baik saja," ujar Iskandar. (Syahra Fauzia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper