Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Pusat Strategi Kebijakan Isu Khusus dan Analisis Data Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI Edi Suharto mengatakan bahwa mayoritas masyarakat yakin keketuaan Indonesia di Asean 2023 telah berhasil mengangkat berbagai isu untuk memajukan Asean.
Dia menjelaskan berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, sebanyak 73,8 % masyarakat menyatakan berhasil, 15,7% tidak berhasil dan 10,5 mengatakan tidak tahu.
"Alasan tidak berhasil, ada yang menganggap Indonesia belum mendapatkan manfaat sebanyak 58,0%, masih banyak permasalahan antar negara 33,3%, Indonesia belum dipandang negara lain 3,7%, dan lainnya 5,0%," katanya, dalam konferensi pers di Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Selasa (21/11/2023).
Sementara itu, dia merinci bahwa 73,8% masyarakat menganggap Indonesia berhasil dalam keketuaan Asean, karena negara ini sangat diperhitungkan oleh negara lain.
"Indonesia diperhitungkan oleh negara lain sebanyak 36,0%, Indonesia mampu menyukseskan acara KTT Asean 20,8%, KTT Asean menghasilkan kesepakatan 17,6%, banyak kemajuan di bidang ekonomi 9,9%, berkurangnya konflik di Asean 5,1%, dan lainnya 10,6%," ujarnya.
Dia menekankan bahwa mayoritas responden menilai bahwa keketuaan Indonesia di KTT Asean 2023 telah berhasil mengangkat berbagai isu politik, keamanan, ekonomi, sosiokultural untuk kemajuan Asean ke depan.
Baca Juga
"Penilaian itu diambil berdasarkan fakta bahwa Indonesia diperhitungkan oleh negara-negara lain. Dari sisi penyelenggaraan acara KTT Asean baik di Labuan Bajo, NTT maupun di DKI Jakarta pun tergolong sukses tanpa kendala berarti," ucapnya.
Lebih lanjut, berdasarkan hasil survei, Indonesia juga dianggap mampu mendorong KTT Asean untuk menghasilkan beberapa kesepakatan yang menjadi komitmen bersama.
Perlu diketahui, survei dilakukan terhadap 502 koresponden pra KTT Asean 2023, dan 510 koresponden pasca KTT Asean 2023
Survei dilakukan di 10 kota besar, antara lain, Jakarta, Surabaya, Bandung, Medan, Palembang, Makassar, Samarinda, Pontianak, Manado, dan Jayapura.
Adapun survei dilakukan pada 26-28 April 2023 sebelum KTT Asean di Labuan Bajo, dan pada 11-13 September 2023 setelah KTT Asean di Jakarta.