Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memamerkan pertumbuhan ekonomi hingga stabiltas politik di Indonesia dalam forum APEC CEO Summit di San Francisco, Amerika Serikat pada Kamis (16/11/2023) waktu setempat.
Jokowi memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun ini dan tahun depan akan sedikit di atas 5 persen. Begitu juga dengan inflasi yang menurutnya masih akan terkendali.
"[Inflasi] antara 2-3 persen, dan yang paling penting juga stabilitas politiknya juga baik baik saja. Itu yang terus-menerus akan kita sampaikan," jelas Jokowi usai acara APEC CEO Summit 2023 seperti yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (17/11/2023).
Sekadar catatan, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 8 tahun terakhir nyaris stagnan di angka 5 persen. Sempat terpuruk pada awal pandemi pada 2020 lalu, Indonesia membukukan pertumbuan tertingginya sejak 2015 di angka 5,3 persen pada 2022 lalu.
Kendati tetap tumbuh di atas 5 persen, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih kalah jauh dibandingkan saingan terdekatnya, Vietnam. Vietnam, jika mengacu data World Bank, pertumbuhan rata-ratanya di angka 7 persen.
Adapun Jokowi tetap optimistis bahwa potensi ekonomi Indonesia masih sangat prospektif. Dia menyinggung soal potensi besar kekayaan sumber daya alam dan bonus demografi di Indonesia. Terutama, dia banyak menyinggung soal hilirisasi nikel dan beragam mineral untuk energi hijau.
Baca Juga
"Pengembangannya dibutuhkan investasi, dibutuhkan pengetahuan, dibutuhkan teknologi terkini, untuk menghasilkan nilai tambah sekaligus mensejahterakan masyarakat secara berkelanjutan," jelas Jokowi ketika berpidato.
Oleh sebab itu, dengan berbagai kondisi tersebut, kepala pemerintahan dan negara itu menyatakan sekarang waktu yang paling pas untuk berinvestasi di Indonesia bagi para investor asing.
"Bapak - Ibu dapat memanfaatkan peluang ini lebih agresif dan lebih cepat," jelasnya.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga mengajak investor asing untuk menanamkan modalnya ke proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Dia pun yakin segera akan ada investasi asing yang masuk ke IKN.