Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah negara Eropa melarang warganya untuk melakukan demonstrasi mendukung Palestina dalam konflik dengan Israel.
Pasukan Israel yang membalas serangan Hamas terhadap wilayahnya, kini membombardir dan memblokir akses air, makanan, listrik, dan lain sebagainya ke Gaza yang ditinggali lebih dari 2 juta orang.
Hal ini memicu protes dari kalangan masyarakat dunia. Namun beberapa negara Eropa justru melarang warganya untuk melakukan demonstrasi mendukung Palestina.
Negara ini justru memberikan kebebasan bagi warganya yang hendak melakukan demonstrasi pro-Israel, berikut daftarnya dikutip dari Daily Sabah.
1. Inggris
Menteri Dalam Negeri Inggris Suella Braverman melarang warganya untuk mengibarkan bendera Palestina atau meneriakkan slogan kebebasan bagi Palestina. Tindakan ini dianggap mendukung teroris.
2. Perancis
Sementara itu di Prancis, warga dilarang demonstrasi pro-Palestina dengan alasan mengancam ketertiban umum.
Baca Juga
Kendati ada larangan, demonstrasi tetap berlangsung di Lyon dan Marseill, polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang membawa bendera Palestina.
3. Jerman
Demonstrasi yang dijadwalkan digelar di Berlin mendapat penolakan dari pemerintah. Alasannya karena khawatir terhadap keselamatan publik.
4. Belanda
Selain itu, Belanda juga melakukan intervensi terhadap demontrasi mendukung Hamas.Para aktivis harus mengubah lokasi unjuk rasa pro-Palestina di Amsterdam karena tekanan politik sambil menekankan pentingnya mengekspresikan solidaritas terhadap penduduk di Jalur Gaza.
5. Ukraina
Selain itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebutkan bahwa serangan hamas terhadap Israel merupakan serangan terorisme, seolah Zelenksy berpihak ke Israel daripada Palestina.
“Kami sedang berperang, kami memahami apa artinya (menderita) akibat serangan teroris,” katanya.
Kendati demikian, Ukraina tak melarang warganya untuk melakukan demonstrasi mendukung Palestina.