Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Putin dan PM Irak Bahas Situasi Timur Tengah

Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan uji peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, melalui tautan video di Moskow, Rusia, 20 April 2022. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin melalui REUTERS rnrn
Presiden Rusia Vladimir Putin menyaksikan uji peluncuran rudal balistik antarbenua Sarmat di kosmodrom Plesetsk di wilayah Arkhangelsk, melalui tautan video di Moskow, Rusia, 20 April 2022. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin melalui REUTERS rnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin akan mengadakan pembicaraan di Kremlin pada hari Selasa (10/10/2023) dengan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia Al-Sudani, mengenai isu-isu bilateral dan situasi yang berkembang di Timur Tengah.

"Isu-isu pengembangan kerja sama Rusia-Irak yang memiliki banyak aspek, serta topik-topik terkini dalam agenda internasional, terutama situasi di Timur Tengah, akan dibahas secara rinci," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan di aplikasi pesan Telegram.

Pertemuan akan berlangsung dengan latar belakang konflik antara Israel dan militan Palestina di Gaza yang telah menewaskan ribuan orang di kedua belah pihak sejak akhir pekan lalu.

Putin, yang akan bertemu dengan Sudani untuk pertama kalinya, mengatakan pekan lalu bahwa dia berharap pertemuan tersebut akan "produktif dan tepat waktu."

Sudani, yang dalam perjalanan dua hari ke Moskow, akan bertemu Putin lagi pada hari Rabu (11/10/2023) ketika keduanya akan berpartisipasi dalam sebuah forum energi.

Investasi Rusia di Irak diyakini bernilai lebih dari US$10 miliar atau sekita Rp 157 triliun yang sebagian besar merupakan industri minyak.

Perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft ROSN.MM, telah melakukan kesepakatan dengan pemerintah daerah Kurdistan Irak setidaknya sejak tahun 2017, memompa miliaran dolar ke sana untuk memproduksi minyak dan infrastruktur pengiriman.

Lukoil LKOH milik Rusia kini memproduksi sekitar 480.000 barel per hari di ladang minyak West Qurna 2 di Irak selatan, sementara Gazprom Neft milik Rusia, anak perusahaan Gazprom terlibat dalam proyek ladang minyak Badra di Irak Timur dan dua ladang di Kurdistan Irak. (Andy Repi)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper