Bisnis.com, JAKARTA -- Ekonomi China diramal akan melambat dan berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global. Kekhawatiran ini cukup beralasan, karena China adalah negara yang mendominasi rantai pasok global.
Data World Bank menunjukkan bahwa total ekspor China pada tahun 2022 mencapai US$3,71 triliun. Jumlah ini naik dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya US$3,55 triliun. Ekspor China hampir mencapai 10 persen dari total ekspor global pada 2022 senilai US$30,7 triliun.
Total ekspor China juga lebih tinggi dari negara-negara saingannya. Amerika Serikat misalnya, pada 2021 lalu hanya mencatatkan ekspor hanya sebanyak US$2,54 triliun.
Sementara itu, total impor China berdasarkan data World Bank pada 2022 mencapai US$3,14 triliun. China juga merupakan negara dengan produk domestik bruto atau PDB terbesar kedua di dunia dengan angka US$17,96 triliun.
Dengan jumlah PDB dan total ekspor dan impor yang hampir 10 persen dari perdagangan global, pelemahan ekonomi China tentu akan berdampak besar bagi global. Tak terkecuali negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia.
Lalu apa implikasinya bagi Indonesia?
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki ketergantungan besar terhadap China. China adalah konsumen barang mentah dari Indonesia. Sementara itu, China juga menjadi salah satu penyuplai bahan baku untuk industri di Indonesia.
Baca Juga
Pelemahan ekonomi China akan berdampak besar dalam bagi perdagangan dan perekonomian dua negara.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekspor nonmigas Indonesia ke China semester 1/2023 mencapai US$29,9 miliar atau mencapai 24,7 persen. Total ekspor China ke Indonesia ini tumbuh 7,4 persen pada saat kinerja ekspor Indonesia turun sebanyak 11,04 persen dari semester 1/2022.
Sementara itu, China juga menjadi negara asal barang yang diimpor oleh Indonesia. Total impor Indonesia dari China mencapai 32,56 persen atau sekitar US$29,9 miliar. Negara perdagangan Indonesia dan China tercatat masih minus.
Besarnya porsi ekspor maupun impor barang di China tentu akan berpangaruh terhadap ekonomi Indonesia. Pasalnya China juga menjadi salah satu investor terbesar di Indonesia. Total investasi China pada semester 1/2023 mencapai US$3,8 miliar atau berada di peringkat kedua setelah Singapura yang tercatat sebesar US$7,87 miliar.
Di sisi lain, data historis menunjukkan naik turunnya ekonomi China sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi Indonesia. Ketika pertumbuhan ekonomi China anjlok jadi 7 persen pada 2015 lalu, ekonomi Indonesia turut terdampak. Kinerja ekonomi Indonesia hanya mampu tumbuh di angka 4,9 persen.