Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelukis Berburu Celeng Djoko Pekik Meninggal Dunia di Usia 86 Tahun

Djoko Pekik, pelukis yang terkenal dengan lukisan Berburu Celeng (1998), meninggal dunia pada Sabtu (12/8/2023).
Djoko Pekik./Hypeabis/Youtube IVAA
Djoko Pekik./Hypeabis/Youtube IVAA

Bisnis.com, JAKARTA — Pelukis senior asal Yogyakarta Djoko Pekik meninggal dunia, Sabtu (12/8/2023). Kabar duka tersebut pertama kali disampaikan seniman Butet Kartaredjasa dalam unggahan foto di akun Instagram miliknya @masbutet.

“Selamat jalan Pak Djoko Pekik. Sum Angga Gusti,” tulis Butet dalam unggahannya, Sabtu (12/8/2023).

Unggahan tersebut pun dibanjiri ucapan belangsukawa sejumlah warganet. “Swargi Langgeng Mbah Djoko Pekik,” balas salah satu warganet.

“Selamat jalan Pak Pekik menuju keabadian,” tulis warganet yang lain di kolom komentar.

Salah satu karya milik Djoko Pekik yang terkenal adalah lukisan Berburu Celeng (1998). Lukisan itu terjual dan dibanderol Rp1 miliar. Lukisan Berburu Celeng menggambarkan keramaian khalayak yang sedang menari sambil menggotong celeng gemuk. Hingga saat ini, lukisan tersbeut masih menjadi karya fenomenal dalam dunia seni rupa Indonesia.

Melansir hypeabis.id pada Sabtu (12/8/2023), Djoko Pekik memulai karir kesenimanannya pada 1958 ketika masuk ASRI Yogyakarta dan belajar melukis dari Suromo, Abas Alibasyah, dan Widayat. Di sana, pria kelahiran Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah itu mengasah bakatnya pada maestro-maestro lukis Indonesia.

Setelah gerakan 30 September 1965, Djoko Pekik bersama anggota Lekra yang lain ditangkap aparat kepolisian. Peristiwa penangkapan itu dipicu oleh pemberontakan G30S  yang membuat Partai Komunis Indonesia (PKI) dan para simpatisannya dijebloskan ke penjara.

Kala itu, Djoko Pekik sempat mendekam di penjara Wirogunan selama tujug tahun, dari 1965–1972. Setelah bebas dari penjara, Djoko Pekik sempat vakum melukis dengan bekerja serabutan. Namun, jiwa melukisnya tak pernah surut hingga dia memamerkan lukisannya kembali di Jakarta.

Djoko Pekik kembali aktif melakukan pameran pada sekitar 1900-an. Gaya melukisnya yang khas lewat aliran realis ekspresif dengan dibumbui nilai-nilai kerakyatan itu akhirnya membuat banyak kolektor melirik karya-karyanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper