Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FBI AS Bantu Selidiki Kasus Penembakan Calon Presiden Ekuador

Presiden Ekuador Guillermo Lasso meminta bantuan FBI AS untuk menyelidiki kasus penembakan calon presiden Fernando Villavicencio Valencia.
Badan Intelijen dan Keamanan Domestik Amerika Serikat (AS) FBI./wikipedia
Badan Intelijen dan Keamanan Domestik Amerika Serikat (AS) FBI./wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Ekuador Guillermo Lasso meminta bantuan Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI AS) untuk menyelidiki kasus penembakan calon presiden Fernando Villavicencio Valencia.

Dia menyatakan bahwa Badan Investigasi dan Intelijen Federal AS telah menerima permintaannya dan delegasi akan segera tiba di Ekuador.

"Saya telah meminta dukungan dari FBI untuk penyelidikan pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio Valencia. Badan Investigasi dan Intelijen Federal AS menerima permintaan kami dan dalam beberapa jam ke depan sebuah delegasi akan tiba di negara itu," katanya di Twitter.

Selain itu, Sekretariat Jenderal Komunikasi Kepresidenan Ekuador menyatakan bahwa Lasso dan kabinet keamanan, otoritas peradilan serta sistem pemilu juga telah bertemu di Carondelet pada Kamis (10/8/2023).

Pertemuan itu dilakukan untuk menganalisis pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio, dan keputusan akan dibuat dalam beberapa jam ke depan.

"Sekarang presiden @LassoGuillermo, Kabinet Keamanan, otoritas peradilan dan sistem pemilu bertemu di Carondelet. Pembunuhan calon Presiden, Fernando Villavicencio, dan keputusan yang akan dibuat dalam beberapa jam ke depan, sedang dianalisis," ujarnya.

Presiden Guillermo Lasso mengatakan kejahatan itu jelas merupakan upaya untuk menyabotase pemilihan umum (pemilu).

Akan tetapi, pemungutan suara akan berjalan sesuai rencana pada 20 Agustus 2023, meskipun di tengah keadaan darurat nasional.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Juan Zapata mengatakan polisi akan menggunakan semua kapasitas untuk menemukan motif kejahatan tersebut.

"Polisi nasional sekarang memiliki penangkapan pertama dari dugaan pembuat materi dari peristiwa keji ini dan akan menggunakan semua kapasitas operatif dan investigasi mereka untuk menemukan motif kejahatan ini dan penulis intelektualnya," katanya.

Seperti diketahui, penembakan Villavicencio terjadi kurang dari 2 pekan sebelum pemilihan menyebabkan beberapa saingan menangguhkan kampanye dan membawa masalah kekerasan yang meningkat.

Villavicencio merupakan seorang kritikus terhadap korupsi dan kejahatan terorganisir, tewas saat meninggalkan acara kampanye di sebuah fasilitas pendidikan di Quito utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper