Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang dan Korea Selatan Naikkan Status Peringatan Topan Khanun, Ini Dampaknya

Jepang dan Korea Selatan keluarkan peringatan Topan Khanun yang mulai bergerak ke utara.
Peserta Jambore Pramuka Dunia yang dievakuasi di Korsel akibat badai topan Khanun./ Dok JTBC
Peserta Jambore Pramuka Dunia yang dievakuasi di Korsel akibat badai topan Khanun./ Dok JTBC

Bisnis.com, JAKARTA - Pihak berwenang mengeluarkan peringatan saat Topan Khanun bergerak dari lepas pantai selatan Jepang menuju ke utara arah Korea Selatan, pada Rabu (9/8/2023).

Badai yang telah diturunkan statusnya itu telah mendorong Korea Selatan untuk mulai melakukan evakuasi puluhan ribu orang yang mengikuti Jambore Pramuka Dunia. 

Pusat Peringatan Topan Gabungan militer Amerika Serikat (AS) telah menetapkan badai itu sebagai badai tropis dengan hembusan hingga 130 km per jam.

Hampir 80 penerbangan di 10 bandara dan puluhan layanan feri dihentikan di Korea Selatan, karena Topan Khanun diperkirakan datang pada Kamis (10/8). 

Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan Lee Sang-min telah menaikkan tingkat siaga krisis ke tingkat tertinggi, dengan topan diperkirakan akan berdampak langsung pada seluruh negara, dari Rabu hingga Jumat depan. 

Lee dalam keterangan resminya mengatakan bahwa kantor kepresidenan bekerja sepanjang waktu untuk mengawasi keadaan darurat Topan Khanun di Korea Selatan. 

"Kami akan melakukan yang terbaik untuk menanggapi topan, sehingga tidak ada korban jiwa, dengan kontrol menyeluruh dan evakuasi pencegahan untuk daerah berisiko tinggi seperti terowongan bawah tanah dan tepi sungai," katanya. 

Melansir CNA, Japan Airlines membatalkan 252 penerbangan, mempengaruhi sekitar 25.000 penumpang. All Nippon Airways juga membatalkan 96 penerbangan, memukul lebih dari 10.000 orang. 

Pihak Kereta Api Kyushu menyatakan bahwa layanan kereta Shinkansen Jepang juga dihentikan di sebagian rute selatannya, sementara banyak kereta komuter dan ekspres lokal lainnya dibatalkan. 

Sementara itu, topan lain, Lan terbentuk di Pasifik, dengan hembusan hingga 108 km per jam dan diproyeksikan oleh Badan Meteorologi Jepang bergerak ke barat laut menuju pulau utama Honshu dalam beberapa hari mendatang.

Badan Meteorologi Jepang juga sempat mengeluarkan memperingatkan hujan deras dan risiko bahaya dari tanah longsor serta banjir yang mengancam di wilayah Pulau Kagoshima.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper