Bisnis.com, JAKARTA - Jaksa Polandia mengatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa negaranya digunakan sebagai pusat sabotase pipa Nord Stream, pada Kamis (22/6/2023).
Jaksa menolak laporan dari tim dan mengatakan bahwa yang meledakkan pipa Nord Stream mungkin telah menggunakan Polandia sebagai basis operasi.
Selain itu, tidak ada bukti langsung yang menunjukkan bahwa Andromeda kapal pesiar berukuran 50 kaki (15 meter) yang diduga terlibat dalam ledakan di lokasi tersebut ikut serta dalam sabotase, seperti dilansir dari Reuters, pada Kamis (22/6/2023).
Surat kabar Wall Street Journal melaporkan bahwa penyelidik Jerman sedang memeriksa bukti yang menunjukkan bahwa tim sabotase menggunakan Polandia sebagai pangkalannya untuk merusak jaringan pipa Nord Stream di Laut Baltik pada bulan September 2022.
Kantor Kejaksaan Nasional Polandia menyatakan bahwa tuduhan terhadap negaranya menjadi pusat logistik untuk peledakan Nord Stream tidak ada bukti.
"Pernyataan bahwa Polandia adalah pusat logistik untuk operasi peledakan Nord Stream sama sekali tidak benar dan tidak didukung oleh bukti penyelidikan," tambahnya.
Baca Juga
Menurut surat kabar itu, penyelidik Jerman telah merekonstruksi perjalanan Andromeda selama 2 pekan.
Berdasarkan informasi dari orang-orang yang mengetahui pelayaran, dikatakan bahwa awak sabotase menempatkan bahan peledak laut dalam di Nord Stream 1 sebelum mengatur kapal menuju Polandia.
Jaksa Polandia mengatakan Andromeda telah berlayar ke Polandia dari pulau Ruegen Jerman dan menghabiskan waktu 12 jam di pelabuhan Polandia.
"Temuan investigasi menunjukkan bahwa selama kapal pesiar berada di pelabuhan Polandia, tidak ada barang yang dimuat ke geladaknya, dan awak kapal diperiksa oleh penjaga perbatasan Polandia," kata kantor kejaksaan.
Harian Polandia Rzeczpospolita mengatakan berdasarkan informasi dari kantor kejaksaan bahwa ada 6 orang di kapal pesiar dan mereka memiliki paspor Bulgaria.