Bisnis.com, JAKARTA - Jelang pendaftaran pasangan calon Presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2024 pada 7-13 September 2023, terjadi tarik ulur antar anggota koalisi yang sudah menetapkan calon.
Sebagaimana diketahui, gabungan Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) telah menyepakati mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Sementara itu PDI Perjuangan (PDIP) yang memiliki cukup elektoral pencalonan presiden telah menetapkan Ganjar Pranowo sebagai calon presidennya. Keputusan PDIP ini kemudian mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Perindo.
Di sisi lain, Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa bersepakat mendorong Prabowo Subianto untuk menjadi calon presiden yang diusung.
Di tengah peta koalisi ini, Presiden RI ke-6 yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan rencana pertemuan antara pihaknya yang diwakili Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Puan adalah anak dari Megawati, Presiden RI ke-5 yang juga Ketua Umum PDI Perjuangan. Pertemuan keduanya diharapkan mencairkan komunikasi politik antar kedua partai.
Baca Juga
"Saya tahu AHY sebagai pemimpin Partai Demokrat merespons ajakan dari Mbak Puan PDIP untuk melakukan pertemuan dan berbincang-bincang," kata SBY di Gelora Bung Karno, Minggu (11/6/2023) seperti dilansir dari KompasTV.
Menurutnya pertemuan yang baik dengan niat membahas masalah bangsa tentu ada gunanya. Dia menyatakan untuk mesyarakat mencermati perkembangan ke depan.
"Pertemuan yang baik siapa dengan siapa selalu membawa kebaikan," katanya.