Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tudingan AS ke China Usai Kapal Perang Kedua Negara Papasan di Selat Taiwan

AS menilai aksi kapal perang China melintasi kapal perusaknya di Selat Taiwan adalah tindakan agresif yang berisiko menimbulkan bentrokan
Tudingan AS ke China Usai Kapal Perang Kedua Negara Papasan di Selat Taiwan. Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) merilis video interaksi tidak aman dengan kapal perang China. Militer AS mengatakan kapal perusaknya, USS Chung-Hoon, serta fregat Kanada sedang melakukan transit rutin di Selat Taiwan yang sensitif pada saat itu. Dalam video tersebut, kapal China terlihat berlayar melintasi jalur kapal perusak, yang kabarnya harus melambat untuk menghindari tabrakan./Reuters
Tudingan AS ke China Usai Kapal Perang Kedua Negara Papasan di Selat Taiwan. Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) merilis video interaksi tidak aman dengan kapal perang China. Militer AS mengatakan kapal perusaknya, USS Chung-Hoon, serta fregat Kanada sedang melakukan transit rutin di Selat Taiwan yang sensitif pada saat itu. Dalam video tersebut, kapal China terlihat berlayar melintasi jalur kapal perusak, yang kabarnya harus melambat untuk menghindari tabrakan./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Gedung Putih menilai pertemuan baru-baru ini antara Amerika Serikat (AS) dan pasukan China di Selat Taiwan dan Laut China Selatan mencerminkan agresivitas yang meningkat oleh militer Beijing. Hal ini semakin meningkatkan risiko bentrokan antara militer kedua negara.

Peringatan tajam Washington didasarkan pada rilis video Angkatan Laut AS pada Minggu (4/6/2023) yang menampilkan kapal perang China melintas di depan kapal perusak AS di sana.

Insiden itu terjadi ketika kedua negara saling menyalahkan karena tidak mengadakan pembicaraan militer, ditambah ketidaksepakatan pada banyak hal, termasuk soal Taiwan hingga invasi Rusia ke Ukraina.

Ini juga menyusul insiden 26 Mei di mana sebuah jet tempur China melakukan apa yang disebut AS sebagai manuver 'agresif yang tidak perlu' di dekat pesawat militer Amerika di atas Laut China Selatan di wilayah udara internasional.

"Sayangnya, ini hanya bagian dari, sekali lagi, agresivitas yang berkembang oleh China yang sedang kami tangani, dan kami siap untuk mengatasinya," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby kepada wartawan dilansir dari CNA, Selasa (6/6/2023).

Kirby khawatir, banyaknya interaksi militer kedua negara yang tidak terkoordinasi berisiko bentrok yang akhirnya menimbulkan korban.

Di lain pihak, juru bicara kementerian luar negeri China Wang Wenbin mengatakan bahwa tindakan yang diambil oleh militer China sepenuhnya masuk akal, sah, profesional, dan aman.

Namun, Kirby menduga China akan membenarkan aksi militernya tersebut. Dia pun menegaskan bahwa AS akan terus menjunjung tinggi kebebasan navigasi di udara dan laut.

"Saya pasti ingin mendengar Beijing membenarkan apa yang mereka lakukan," kata Kirby.

Sementara itu, dia juga memastikan bahwa aksi kapal perang AS di Selat Taiwan sudah memenuhi prosedur dan profesional.

"Ketika kami merasa perlu melakukannya, itu dilakukan secara profesional," pungkas Kirby.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper