Bisnis.com, SOLO - Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menghadiri International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue ke-20 di Singapura.
Pada kesempatan tersebut, Menhan RI ini memberikan kode terkait di mana posisi Indonesia pada konflik Rusia vs Ukraina dan China vs AS.
Terkait masalah Rusia dan Ukraina, Prabowo dengan tegas mengatakan jika Indonesia menolak invasi yang dilakukan oleh Kremlin ke Kyiv.
Hal ini pernah disampaikan Prabowo Subianto melalui kesepakatan resolusi PBB yang meminta Rusia segera menghentikan invasinya ke Ukraina.
Menurut Prabowo Subianto, setiap pihak yang berkonflik pasti memiliki cerita versi mereka masing-masing dan meyakininya. Jadi, memang harus ada penengah untuk menciptakan perdamaian dunia.
Sementara soal konflik yang melibatkan AS dan China belakangan ini. Prabowo tidak memihak satu dan yang lainnya.
Baca Juga
Sebaliknya, Menhan RI tersebut hanya memberikan kode jika dirinya ingin bersikap netral saja.
Hal tersebut tercermin dari pernyataan Prabowo yang mengatakan jika kedua negara besar tersebut bisa menunjukkan kebijaksanaan dalam menjaga perdamaian dunia.
"Kedua peradaban besar ini telah berkontribusi pada kemajuan peradaban umat manusia. Oleh karena itu, saya yakin bahwa para pemimpin baik China maupun AS, akan menyelesaikan konflik secara kompromi, bekerja sama dengan humanisme serta menyelesaikan perbedaan mereka secara damai," kata Prabowo dalam IISS di Singapura.
Lebih lanjut, Prabowo juga menjelaskan jika AS dan China ini memiliki kunci menjaga perdamaian dunia dengan memanfaatkan kekuatan yang mereka miliki dengan bijaksana.