Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev menggambarkan tindakan rezim Ukraina sebagai terorisme, dan satu-satunya cara untuk menangkal teroris adalah dengan menghancurkan mereka.
"Ini adalah tindakan terorisme, dan tidak ada cara lain untuk memenuhi syarat. Jika ini adalah tindakan terorisme, hanya ada satu cara untuk menanggapinya. Tidak ada negara yang mampu bernegosiasi dengan teroris, teroris harus dihancurkan, " kata Medvedev, mengomentari tindakan rezim Ukraina dilansir TASS, Jumat (2/6/2023).
Dia mengunggah di akun Telegramnya sebuah video yang menunjukkan percakapannya dengan prajurit militer di tempat latihan senjata gabungan Prudboy di Wilayah Volgograd.
“Jelas bagi semua orang bahwa itu benar-benar serangan teroris, itu bukan pertempuran militer, bukan aksi militer. Itu bahkan tidak sesuai dengan aturan perang apa pun,” kata Medvedev.
Dia bertanya-tanya apa tujuan serangan seperti itu.
"Untuk menyebabkan kerusakan pada penduduk sipil dan hanya itu, karena alat penghancur itu, drone yang digunakan, tidak dapat merusak fasilitas militer atau gedung administrasi publik," katanya.
Baca Juga
"Tujuannya sederhana - untuk menyebabkan kerusakan, entah bagaimana merugikan penduduk sipil," Medvedev mengulangi.
"Dan fakta bahwa musuh kita sudah berperilaku sebagai teroris mencirikan dengan cara yang sangat spesifik baik rezim Ukraina maupun mereka yang berada di belakangnya - pertama-tama orang Amerika dan Eropa, yang, pada kenyataannya, telah memulai perang dengan kami," tegas Medvedev.
Menurutnya, "tindakan teroris harus memerlukan pembalasan yang paling keras."