Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirintis Era SBY, Ini Spesifikasi Pesawat Tempur KFX Besutan RI-Korsel

Pilot TNI-AU berhasil menerbangkan pesawat KFX/IFX-21 Boramae di Korea Selatan. Proyek KF-21 sudah dimulai sejak 2009 atau saat kepemimpinan Presiden SBY.
Penerbang Tempur TNI-AU Kolonel Pnb Muhammad Sugiyanto sukses melaksanakan penerbangan uji perdana pesawat KFX/IFX-21 Boramae produksi ke-4 yang merupakan pesawat kursi ganda (tandem) bertempat di Pangkalan Udara Sacheon, Korea Selatan./@_TNIAU
Penerbang Tempur TNI-AU Kolonel Pnb Muhammad Sugiyanto sukses melaksanakan penerbangan uji perdana pesawat KFX/IFX-21 Boramae produksi ke-4 yang merupakan pesawat kursi ganda (tandem) bertempat di Pangkalan Udara Sacheon, Korea Selatan./@_TNIAU

Bisnis.com, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) menyebut pilot mereka berhasil menerbangkan pesawat KFX/IFX-21 "Boramae" saat uji coba di Korea Selatan. Adapun, proyek ini dirintis sejak 20009 saat  saat kepemimpinan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Proyek KF-21 Boramae, yang disebelumnya dikenal dengan nama KFX/IFX, sudah dimulai sejak 2009 atau saat era Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Kerja sama tersebut dimulai setelah Pemerintah RI dan Korsel menandatangani letter of intent (LOI) pada 6 Maret 2009.

Pengerjaan jet tempur KF-21 Boramae terdiri dari tiga tahapan. Pertama, tahap pengembangan teknologi (TD) 2011-2016. Kedua, tahap pengembangan prototipe (engineering manufacture development/EMD) 2016-2026. Ketiga, tahap produksi yang dimulai pada 2026 hingga seterusnya.

Pada Rabu (17/5/2023), TNI-AU menyebut pilot mereka berhasil menerbangkan pesawat KFX/IFX-21 "Boramae" saat uji coba di Korea Selatan. Hal tersebut disampaikan lewat akun twitter resmi dari TNI AU (@_TNIAU) yang menyebut bahwa salah satu penerbangnya yaitu Kolonel Pnb Muhammad "Mammoth" Sugiyanto berhasil menerbangkan pesawat KFX/IFX-21 "Boramae".

“Seorang penerbang tempur sekaligus penerbang uji TNI AU, Kolonel Pnb Muhammad "Mammoth" Sugiyanto telah sukses melaksanakan penerbangan uji perdana pesawat KFX/IFX-21 "Boramae" produksi ke-4 yang merupakan pesawat kursi ganda (tandem) bertempat di Pangkalan Udara Sacheon, Korsel,” tulis akun @_TNIAU, Rabu (17/5/2023).

Uji coba penerbangan bertujuan menguji sistem communication, navigation and identification (CNI-1) and Core Avionics. Pesawat langsung diawaki oleh penerbang dari Korea yaitu Jim Tae Bom (front seat) dan Kolonel Pnb Muhammad Sugiyanto (backseat).

Penerbangan berlangsung pada pukul 10.35 sampai dengan 11.34 waktu Korea di Area South of Sacheon AFB. 

“Bertindak sebagai pesawat Chaser (pengawal) adalah sebuah pesawat F-16 ROKAF,” tulis akun tersebut.

Penerbangan tandem ini sekaligus mengawali penerbangan perdana prototype ke-5 oleh Test Pilot dari ROKAF. Pesawat ini akan diserahkan kepada RI pada fase terakhir di 2026.

Dengan keberhasilan uji coba ini, pihak TNI AU mengharapkan bahwa program pembuatan pesawat tempur masa depan Indonesia-Korsel ini sukses.

“Selain agar mampu menguasai teknologi kunci pembuatan pesawat tempur, juga memperkuat TNI AU untuk menjadi Angkatan Udara yang disegani di Kawasan,” katanya.

Dilansir dari Popular Mechanics, dari segi fisik pesawat tempur KF-21 ini sangat mirip dengan F-22 Raptor. Akan tetapi tentu saja, keduanya punya spesifikasi yang jauh berbeda.

KF-21 atau KFX Boramae tercatat memiliki pajang mencapai 55 kaki atau 16,7 meter dengan lebar sayap mencapai 10,6 meter.

Panjang sayap itu sedikit lebih panjang dari F-35A Joint Strike Fighter, namun lebih kecil dari F/A-18E/F Super Hornet dan F-22 Raptor.

Soal persenjataan, bisa dikatakan jika KFX Boramae ini juga cukup lengkap. Pesawat ini, dilengkapi dengan 10 external hardpoints untuk membawa senjata, pod sensor, dan bahan bakar.

Berat minimum KF-21 saat meluncur bisa mencapai 17 ribu pounds atau sekitar 7.700 kg, sementara berat maksimalnya mencapai 56.400 pounds atau 25.000 kg.

Untuk urusan mesin, KF-21 Boramae ditenagai mesin General Electric F414, mesin yang sama dengan milik F/A-18E/F Super Hornet. Mesin itu bisa memberi daya dorong maksimal 19.000 kg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukman Nur Hakim
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper