Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gus Yahya soal PKB: NU untuk Semua Partai, Bukan Satu Partai!

Ketua Umum PBNU Gus Yahya merasa heran karena ada pihak yang beranggapan NU seakan membenturkan diri dengan PKB.
Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama Ursula von der Layen, Presiden Uni Eropa, di Zagreb, Kroasia,  2019. PBNU
Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf bersama Ursula von der Layen, Presiden Uni Eropa, di Zagreb, Kroasia, 2019. PBNU

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya heran ada pihak yang beranggapan NU membenturkan diri dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Gus Yahya menegaskan, pihaknya tak punya niat bermusuhan dengan PKB. Dia hanya menyatakan, NU tak boleh diklaim hanya untuk partai politik tertentu.

"Kita ini cuma bilang NU untuk semua, NU tidak hanya untuk satu partai politik saja, dan itu keputusan Muktamar, gitu lho. Lah kok merasa tergajul [tertendang]? Ya ndak tahu kita," ujar Gus Yahya seperti yang disiarkan kanal YouTube TVNU Televisi Nahdlatul Ulama, dikutip Selasa (16/5/2023).

Dia juga merasa NU tak pernah merenggangkan hubungan dengan PKB. Jika ada pihak merasa hubungan dengan NU maka mereka yang menjaga jarak bukan NU.

"Bahwa NU tidak berpolitik praktis! Sudah," ucapnya.

Gus Yahya mengakui PKB merupakan partai politik yang didirikan oleh para kiai NU. Meski begitu, lanjutnya, PKB seharusnya melepaskan label NU bukan malah terus dijadikan identitasnya.

"'Tapi ini partai didirikan oleh NU.' Iya tapi terus dicolno [dilepas], orang kok terus dikeloni [dipeluk], colno wes colno [lepas saja sudah], ngono loh [gitu lho], nek pancene jagoan [kalau memang jagoan], gitu lho," ungkap Gus Yahya.

Dia juga bersyukur jika PKB memperjuangkan NU. Meski begitu, Gus Yahya kembali menegaskan, dirinya tak ingin membawa-bawa NU ke politik praktis.

"Yang kita tidak mau berpolitik menggunakan NU sebagai lembaga, berpolitik praktis menggunakan NU sebagai lembaga," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyadari adanya perdebatan menyoal status PKB sebagai partai tempat perjuangan politik warga Nahdlatul Ulama (NU).

"Akhir-akhir ini ada perdebatan. Terutama apakah hanya PKB sebagai partai yang NU, sehingga ada [partai politik lain] yang mengaku NU," ujar Cak Imin saat memberikan sambutan dalam acara Tasyakuran 1 Abad NU di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Minggu (5/2/2023) malam.

Namun, dia merasa perdebatan tersebut wajar sebab NU merupakan suatu organisasi yang besar. "Jawabannya sederhana, wajar. NU sangat besar bahkan amat sangat besar. Semakin banyak orang mencintai NU, semakin membanggakan bagi PKB di masa depan," jelas Wakil Ketua DPR itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper