Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa perang sesungguhnya sedang dilancarkan negara-negara Barat untuk melawan Rusia di tengah perayaan Hari Kemenangan (Victory Day Russia).
Hal ini disampaikannya saat memberikan pidato dalam peringatan Hari Kemenangan Rusia (Victory Day Russia) di Lapangan Merah, Moskow, Selasa (9/5/2023).
Menurutnya, banyak aksi yang diredam salah satunya dengan banyak acara massal dibatalkan karena masalah keamanan setelah serangan pesawat tak berawak minggu lalu di Kremlin dan serangan balasan Ukraina yang menjulang.
Oleh sebab itu, Putin mengatakan dunia sedang berada pada titik balik penting, dimana rakyat Rusia terlibat dalam perjuangan patriotik untuk masa depan negara.
"Hari ini, peradaban sekali lagi berada pada titik balik yang menentukan. Perang nyata telah dilancarkan terhadap tanah air kita. Kita telah memukul mundur terorisme internasional, kita akan melindungi warga Donbass, kita akan memastikan keamanan kita," katanya melalui Youtube The Independent, Selasa (9/5/2023).
Selanjutnya, mengutip melalui laporan laman Al-Jazeera Putin juga kerap mengulangi kembali pernyataan yang kerap disampaikan sejak operasi militer khusus Rusia ke Ukraina pada 4 Februari 2022.
Baca Juga
“Jadi, perang sesungguhnya sekali lagi dilancarkan melawan Tanah Air kita. Hari ini, peradaban berada pada titik kritis. Nyatanya, kami [Rusia] ingin melihat masa depan perdamaian, kebebasan, dan stabilitas untuk semua,” katanya pada upacara yang menandai berakhirnya Perang Dunia II itu.
Dikutip melalui The Washington Post, dalam pidato selama 10 menit itu, Putin juga dengan cepat berbalik menyalahkan perang pada elit Barat. Menurutnya, ideologi superioritas pada dasarnya justru mendorong aksi kriminal dan mematikan,
“Namun, globalis dan elit Barat masih berbicara tentang eksklusivitas mereka, mengadu domba dan memecah belah masyarakat, memprovokasi konflik berdarah dan pergolakan, menabur kebencian, Rusiafobia, nasionalisme agresif, dan menghancurkan nilai-nilai keluarga tradisional yang menjadikan seseorang sebagai seseorang yang keji,” katanya.
Putin kemudian menegaskan kembali klaimnya bahwa Ukraina telah menjadi sandera kudeta dan rezim kriminal yang dibentuk oleh penguasa Negara-negara Barat dan menjadikan Negara yang dipimpin oleh Volodymyr Zelensky itu sebagai alat tawar-menawar dalam implementasi rencana kejam dan egois elit barat.