Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Sebut AS Hingga NATO Bertanggung Jawab Atas Semua Tindakan Kyiv

Jubir Kemlu Rusia Maria Zakharova mengatakan AS, Inggris, dan NATO bertanggung jawab secara keseluruhan atas semua tindakan Kyiv.
Rusia Sebut AS Hingga NATO Bertanggung Jawab Atas Semua Tindakan Kyiv. Gambar diambil dari video menunjukkan objek terbang meledak dalam ledakan cahaya yang intens di dekat kubah gedung Senat Kremlin selama dugaan serangan pesawat tak berawak Ukraina di Moskow, Rusia, gambar ini diambil dari video yang diperoleh Reuters 3 Mei 2023. Ostorozhno Novosti/Handout via REUTERS
Rusia Sebut AS Hingga NATO Bertanggung Jawab Atas Semua Tindakan Kyiv. Gambar diambil dari video menunjukkan objek terbang meledak dalam ledakan cahaya yang intens di dekat kubah gedung Senat Kremlin selama dugaan serangan pesawat tak berawak Ukraina di Moskow, Rusia, gambar ini diambil dari video yang diperoleh Reuters 3 Mei 2023. Ostorozhno Novosti/Handout via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Amerika Serikat (AS), Inggris, dan negara-negara NATO lainnya memikul tanggung jawab keseluruhan atas semua tindakan rezim Kyiv. 

Diplomat itu menekankan bahwa negara-negara Barat telah menyingkirkan otoritas sah Ukraina, menempatkan oportunis di pucuk pimpinan. 

"Pertama dan terpenting, pencipta dan pengendali rezim Kyiv yang berasal dari Washington, London dan NATO, memikul tanggung jawab keseluruhan atas semua yang dilakukan (Kyiv)," katanya, seperti dilansir dari TASS, Kamis (4/5/2023). 

Selain itu, menurutnya Barat telah memompa uang dan senjata, menanamkan lisensi mutlak dan impunitas, serta memberi Kyiv perlindungan politik dan dukungan militer.

Menurut laporan layanan pers kepresidenan, Ukraina berusaha untuk mengirimkan serangan pesawat tak berawak (drone) ke kediaman resmi Kremlin Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Rabu (3/5/2023). 

Layanan militer dan khusus dengan cepat menonaktifkan perangkat musuh. Putin tidak terluka dan terus bekerja sesuai jadwal seperti biasanya. 

Kremlin memandang insiden tersebut sebagai serangan teroris terencana dan percobaan pembunuhan yang menargetkan kepala negara. 

Layanan pers itu menyampaikan bahwa Rusia berhak mengambil tindakan balasan di manapun dan kapanpun yang dianggap perlu. 

Sebelumnya, percobaan penyerangan itu dilakukan menggunakan 2 drone ke kediaman Presiden Rusia di Kremlin, pada Rabu (3/5/2023). 

Militer Rusia dan dinas khusus segera menampik dan merusak drone tersebut, dan Komite Investigasi Rusia membuka kasus pidana atas tuduhan tindakan teroris.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper