Bisnis.com, JAKARTA - Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta telah lama menghadapi masalah polusi udara yang serius.
Paparan polusi udara di Jakarta telah berdampak pada kesehatan penduduknya. Beberapa efek kesehatan yang terkait dengan polusi udara termasuk masalah pernapasan, iritasi mata dan hidung, bahkan hingga penyakit jantung dan stroke.
Oleh karena itu, sangat penting untuk terus memantau kualitas udara di Jakarta dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi polusi udara.
Sejumlah influencer penggemar lingkungan, kesehatan, dan gaya hidup Tanah Air pun terlibat dalam memonitoring tingkat polutan Jakarta PM2.5 dan PM10.
Kedua parameter itu penting dalam menilai kualitas udara karena keduanya terkait dengan partikel kecil yang terdapat di udara. PM2.5 merujuk pada partikel udara dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer, sementara PM10 merujuk pada partikel udara dengan diameter kurang dari 10 mikrometer.
Partikel-partikel ini dapat berasal dari sumber alami seperti debu dan polutan dari proses vulkanik dan gempa bumi, serta sumber buatan manusia seperti kendaraan bermotor, industri, dan pembakaran bahan bakar fosil.
Baca Juga
Materi PM2.5 dan PM10 dapat berbahaya bagi kesehatan manusia jika terhirup ke dalam paru-paru dan menyebabkan masalah kesehatan seperti iritasi pada saluran pernapasan, asma, dan penyakit jantung.