Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panglima TNI Yudo Margono: Seluruh Informasi yang Disampaikan KKB Hoaks!

Panglima TNI menegaskan bahwa seluruh informasi yang disampaikan oleh KKB Papua adalah hoaks.
Panglima TNI Yudo Margono (kiri), Rabu (8/2/2023), mengungkap bahwa pihaknya sempat melarang penerbangan ke bandara di wilayah Distrik Paro, termasuk Susi Air. JIBI/Bisnis-Lukman Nur Hakim
Panglima TNI Yudo Margono (kiri), Rabu (8/2/2023), mengungkap bahwa pihaknya sempat melarang penerbangan ke bandara di wilayah Distrik Paro, termasuk Susi Air. JIBI/Bisnis-Lukman Nur Hakim

Bisnis.com, JAKARTA — Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Laksamana Yudo Margono menegaskan bahwa seluruh informasi yang disampaikan oleh Kelompok Separatis dan Teororis (KST) atau aparat terhadap milisi Organisasi Papua Merdeka (OPM) adalah bohong atau hoaks. 

“Ada pernyataan dari perwakilan KST yang sering muncul itu adalah hoaks semua ya, itu hoaks semuanya. Sering memang mereka munculkan berita yang seperti itu,” jelasnya dikutip dari kanal YouTube Puspen TNI, Rabu (19/4/2023). 

Menurutnya, penyebaran berita hoaks memang menjadi sebuah kebiasaan yang kerap dilakukan oleh perwakilan KST. Yudo mengaku bahwa tak jarang dirinya juga melihat bahwa berita hoaks itu disebarluaskan di berbagai media sosial. 

Contohnya saja ketika KST mengklaim bahwa pihaknya telah membunuh 13 prajurit TNI selama operasi penyalamatan pilot Susi Air Phillip Mark Mehrtens. 

Informasi tersebut, ujarnya, berbeda dengan data yang dimiliki oleh TNI. Dia mengatakan hanya ada tiga prajurit yang gugur sejak misi penyalamatan dimulai pada Februari 2023. 

“Yang TNI tiga yang sekarang ini satu, kemudian yang lalu itu satu. Satu itu yang kontak pertama di daerah yang berbeda-beda. Ada tiga,” ujar Yudo. 

Dia menyebut pihaknya telah  telah meningkatkan operasi pengamanan di Papua untuk melawan kelompok kriminal bersenjata (KKB) atau kelompok separatis teroris (KST) menjadi status siaga tempur. 

Dijelaskan, operasi pengamanan naik ke level Siaga Tempur usai terjadinya penyerangan oleh KST di Mugi, Nduga, Papua Pegunungan, setelah sebelumnya TNI menjalankan operasi pengamanan menggunakan penegakan hukum dengan pendekata  lembut atau humanis (soft approach). 

Panglima TNI itu pun menegaskan bahwa peningkatan operasi ini bertujuan untuk membangun naluri tempur dari setiap anggota atau prajurit pasukan.

“Dari awal saya selalu tekankan untuk menggunakan soft approach, tapi tentunya dengan kondisi yang seperti ini, khususnya di daerah-daerah tertentu, kita ubah menjadi operasi Siaga Tempur," sambungnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper