Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahfud: Indonesia-Australia Sepakat Perangi Misinformasi dan Disinformasi

Indonesia dan Australia sepakat perangi misinformasi dan disinformasi pada pertemuan “the 9th Australia-Indonesia Ministerial Council Meeting” di Melbourne.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan “the 9th Australia-Indonesia Ministerial Council Meeting” (MCM) di Melbourne, Australia./Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan “the 9th Australia-Indonesia Ministerial Council Meeting” (MCM) di Melbourne, Australia./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD memimpin delegasi Indonesia pada pertemuan “the 9th Australia-Indonesia Ministerial Council Meeting” (MCM) di Melbourne, Australia. Pada kesempatan itu Indonesia dan Australia sepakat memerangi misinformasi dan disinformasi.

Pada pertemuan tersebut Mahfud menekankan antara lain, tingginya potensi ancaman misinformasi dan disinformasi terhadap kohesi sosial dan demokrasi di Indonesia.

Dia memaparkan dalam sesi pertemuan MCM di Melbourne, Selasa (14/3/2023), bahwa misinformasi dan disinformasi merupakan ancaman berbahaya jika dibiarkan terus berlangsung, dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

“Bagi Indonesia, isu ini sangat penting untuk ditangani mengingat Indonesia akan menghadapi pemilu serentak untuk memilih presiden, wakil presiden, dan anggota parlemen pada 14 Februari 2024. Berkaca dari pengalaman pemilu sebelumnya, diperkirakan menjelang pemilu kali ini suhu politik akan naik dan praktik hoaks politik dan konten negatif di media sosial untuk kontestasi akan meningkat,” ujar Mahfud dalam keterangan tertulis, Selasa (14/3/2023). 

Mahfud serta Mendagri dan Menteri Keamanan Siber Australia Clare O’Neil antara lain mendiskusikan penanganan keamanan siber, misinformasi dan disinformasi.

Indonesia dan Australia mengakui bahwa keduanya menghadapi tantangan yang sama dalam isu ini dan membuka upaya kerja sama untuk menghadapinya.

Menko Polhukam menjelaskan bahwa misinformasi dan disinformasi berpotensi menimbulkan instabilitas, gangguan keamanan, dan bahkan dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Pemerintah Indonesia mengantisipasi peningkatan ancaman disinformasi dan misinformasi menjelang pemilu serentak 2024. Bentuk misinformasi dan disinformasi yang menyebar adalah hoaks, fake news, dan kecenderungan click bait yang menyesatkan. 

Hal yang sama dialami oleh Australia. Menurut Menteri Clare O’Neil, misinformasi dan disinformasi menjadi perhatian terutama karena adanya ancaman pengaruh asing dalam pemilihan umum di Australia.

Keamanan siber juga merupakan isu yang menjadi keprihatian bersama. Indonesia dan Australia, mengalami serangan siber dan kebocoran data. Kedua negara bertekad mengatasinya, termasuk dengan meningkatkan kerja sama bilateral, bertukar pengalaman, dan praktik baik.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper