Bisnis.com, SOLO - Presiden China, Xi Jinping, seolah kembali memberi sinyal jika perang besar akan segera terjadi. Bagaimana tidak, Xi Jinping mengatakan jika China harus lebih memperkuat keamanannya lagi.
Dilansir dari DW, pada pertemuan parlemen tahunan, Presiden China Xi Jinping mengumumkan bahwa dia akan fokus pada pengembangan keamanan pada periode ketiganya sebagai presiden ini.
Ia juga mengumumkan target pertumbuhan ekonomi sebesar 5%, terendah dalam beberapa dekade.
Bukan tanpa alasan mengapa Xi Jinping meminta pemerintah fokus pada pertahanan. Orang No.1 di Tiongkok tersebut ingin China mengembangkan keamanannya dan perlu memodernisasi militer untuk menciptakan "Tembok Besar Baja".
“Keamanan adalah fondasi pembangunan, sedangkan stabilitas adalah prasyarat untuk kemakmuran. Kita harus sepenuhnya mempromosikan modernisasi pertahanan nasional dan angkatan bersenjata, dan membangun angkatan bersenjata rakyat menjadi Tembok Besar baja yang secara efektif melindungi kedaulatan, keamanan, dan kedaulatan nasional. kepentingan pembangunan,” ujarnya.
Tidak ada yng tahu apa maksud "tembok besar baja" yang disebut dalam pidato Xi Jinping. Akan tetapi, itu bukan pertanda baik.
Baca Juga
Apalagi pada kesempatan tersebut, nama AS juga disebut-sebut meski bukan oleh sang presiden.
Sekutu Xi, Li Qiang, yang telah ditunjuk sebagai perdana menteri baru China, mengatakan AS berusaha membatasi pengaruh global China melalui isolasi dan penahanan.
Meski demikian, Li Qiang mengatakan jika AS dan China bisa bekerjasama secara baik-baik jika Washington mau.
"China dan AS dapat dan harus bekerja sama. Pengepungan dan penindasan bukanlah kepentingan siapa pun," katanya.
Presiden China juga menambahkan bahwa negaranya harus mencapai kemandirian dan kekuatan yang lebih besar dalam sains dan teknologi.
Kalimat tersebut muncul setelah AS telah memblokir akses China ke peralatan pembuat chip. Ada apa Xi?