Bisnis.com,JAKARTA – Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) akan meluncurkan buku sistem ekonomi yang digadang menyejahterakan masyarakat Indonesia.
Ketua pelaksana kegiatan, Eka Sastra menjelaskan bahwa peluncuran buku itu dilakukan di sela simposium dan lokakarya nasional bertema “Nusantaranomics : Kebangkitan Ekonomi Daerah Menyongsong Indonesia Emas 2045”.
“Sebanyak tiga Menteri direncanakan menghadiri peluncuran buku yang dibungkus dalam simposium dan lokakarya dengan tiga sesi tersebut pada Senin, pekan depan,” ujarnya, Jumat (24/2/2024).
Adapun ketiga Menteri itu ialah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki serta Menteri BUMN Erick Thohir.
Menurutnya, kehadiran tiga menteri diharapkan menjadi dukungan bagi gagasan sistem ekonomi yang digadang-gadang menyejahterakan masyarakat Indonesia itu.
Buku Nusantaranomics merupakan sebuah sistem ekonomi-politik yang berlandaskan ekonomi lokal, bersumber dari nilai-nilai budaya yang sudah berkembang lama di masyarakat Nusantara.
Baca Juga
“Gagasan ini dikembangkan oleh Prof. Didin S. Damanhuri, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Menurutnya Nusantaranomics merupakan salah satu bentuk manifestasi dari sistem ekonomi Pancasila yang menunjukkan kekuatan dan daya lentur model kewirausahaan genuine khas masyarakat Nusantara.,” jelasnya.
Dia menambahkan, kehadiran ketiga menteri dapat dibilang sebagai bentuk dukungan bagi sistem ekonomi Nusantaranomics yang bertujuan menyejahterakan bangsa Indonesia. Ketiga menteri akan menjadi pembicara dan memberi sambutan,” jelasnya.
Selain ketiga menteri tersebut, rencananya akan hadir pula, Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria, serta ketua Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) yang juga Bupati Dharmasraya, Sultan Riska Tuanku Kerajaan.
Simposium ini, tuturnya, rencananya dihadiri 1.000 peserta dari Pemerintah Daerah, sejumlah perwakilan lembaga seperti IPB, APKASI, Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), serta Kamar Dagang dan Industri (Kadin).