Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) RI menilai Indonesia membutuhkan peran para cendikiawan untuk melahirkan hukum-hukum syariat dari Al Quran dan hadis melalui pemikiran dan penelitian mendalam (ijtihad).
Penyebabnya, perkembangan dinamika sosial yang terus terjadi saat ini menimbulkan beragam tantangan dan permasalahan baru di tengah masyarakat. Hukum Islam (fikih) yang sebelumnya ditetapkan, terkadang juga sudah tidak relevan untuk menjadi sandaran bagi umat Muslim dalam praktik kehidupan sehari-hari.
"Banyak masalah fikih yang harus direspons, masalah syariah harus direspons, baik masalah baru ataupun malah lama yg mengalami pembaharuan, karena itu butuh ahliyatul ijtihad,” tegasnya di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Rabu (22/2/2023).
Terlebih, tutur Wapres ke-13 RI ini, berbagai masalah yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, baik yang sifatnya domestik maupun global, sangat dinamis dan membutuhkan hukum syariat yang relevan tetapi tetap berpegang pada hukum Islam.
“Nash [Al-Qur'an dan hadis] itu tidak akan bertambah, sedangkan permasalahan tidak terbatas, oleh karena itu harus di-ijtihadi dan disikapi, sehingga memerlukan ahli fikih yang pandai ber-ijtihad," imbuhnya.
Merespon kebutuhan tersebut, Wapres asal Tangerang ini berharap, lembaga pendidikan tinggi agama Islam terus mencetak pemikir-pemikir andal yang mampu merumuskan solusi dari berbagai permasalahan yang ada.
Baca Juga
"Itulah memerlukan banyak ahli ijtihad khususnya profesor dari UIN Jakarta dan Universitas Islam lain. Inilah suatu kebutuhan SDM unggul di bidang Ilmu Fikih,” katanya.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Indonesia ini juga menilai, hal ini penting karena baik pemerintah maupun masyarakat membutuhkan pandangan dan panduan para ulama agar tidak menyimpang dalam berperilaku sehari-hari.
"Penting terus dibangun, masalah yang kita hadapi di nasional saja harus direspon, baik diminta pemerintah karena memerlukan pandangan ulama, maupun diminta umat sehingga masyarakat ada panduan dalam menjalankan syariatnya sesuai agama," ucapnya.
Di sisi lain, di mata Ma’ruf, Asrorun Ni'am merupakan sosok tokoh pemuda yang memiliki kualitas unggul dalam berbagai bidang.
"Beliau dikenal sebagai Cendekiawan Muda Inspiratif, karena memiliki pribadi yang cerdas, gerak cepat, ulet serta mempunyai spirit yang tinggi untuk mendorong lahirnya karya dan inovasi generasi muda," pungkas Ma’ruf.