Bisnis.com, JAKARTA – Pesawat jet tempur militer AS kembali menembak jatuh sebuah benda berbentuk segi delapan di dekat Danau Huron pada Minggu (12/2/2023).
Benda tersebut merupakan benda keempat yang dijatuhkan bulan ini di tengah peningkatan kesiagaan keamanan Amerika Utara untuk menghadapi ancaman dari udara.
Dilansir dari Reuters pada Senin (13/2/2023), Presiden AS Joe Biden memerintahkan untuk menembak jatuh benda tersebut ketika benda itu melintas di atas Semenanjung Atas Michigan dan mendekati Danau Huron di perbatasan AS-Kanada.
Menurut seorang pejabat AS, benda tersebut berbentuk segi delapan dengan tali-tali yang menggantung tetapi, tidak ada muatan yang terlihat. Benda itu tidak menimbulkan ancaman militer atau memiliki kemampuan pengawasan, tetapi berpotensi mengganggu lalu lintas udara domestik.
Objek tersebut baru-baru ini terdeteksi di atas Montana, sehingga menyebabkan penutupan wilayah udara AS.
Benda tersebut merupakan objek terbang tak dikenal keempat yang telah dihancurkan di atas Amerika Utara bulan ini. Para pejabat AS mengidentifikasi objek pertama sebagai balon mata-mata China. Insiden ini telah membuat hubungan AS dengan China menjadi tegang.
Baca Juga
Para pejabat AS mengatakan bahwa objek terbaru ditembak jatuh menggunakan rudal Sidewinder di wilayah udara AS pada ketinggian 20.000 kaki (6.100 m).
Perwakilan AS Elissa Slotkin, yang mewakili sebuah distrik di Michigan di dekat lokasi kejadian, mengatakan bahwa pilot-pilot dari Angkatan Udara dan Garda Nasional AS menembak jatuh objek tersebut.
"Kerja yang luar biasa dari semua pihak yang menjalankan misi ini," tulisnya di Twitter.
Objek pertama adalah sebuah balon udara yang ditembak jatuh di lepas pantai South Carolina pada 4 Februari. Pada hari Jumat, objek kedua ditembak jatuh di atas es laut dekat Deadhorse, Alaska. Adapun objek ketiga dihancurkan di atas Yukon, Kanada, pada hari Sabtu dan para penyelidik masih mencari reruntuhannya.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan tim pemulihan sedang berada di lapangan untuk menemukan dan menganalisa objek tersebut. Ia menambahkan bahwa benda itu telah menimbulkan bahaya bagi pesawat sipil.
"Keamanan warga negara adalah prioritas utama kami dan itulah mengapa saya membuat keputusan untuk menembak jatuh benda tak dikenal tersebut," katanya
Di sisi lain, China menyangkal bahwa balon pertama yang ditembak jatuh AS merupakan balon mata-mata. Mereka bersikeras bahwa balon tersebut adalah pesawat penelitian sipil. China mengutuk AS karena menembak jatuh balon tersebut.