Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengatakan bahwa setidaknya ada 284 orang tewas dan 2.300 orang terluka akibat gempa bumi M7,8 di Turki. Saat ini operasi pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung di beberapa kota besar.
Asisten Menteri Kesehatan Suriah, Ahmed Dhamiriyeh mengatakan bahwa sekitar 237 orang tewas dan 639 lainnya cidera di Suriah akibat gempa tersebut, seperti dilansir dari Aljazeera, Senin (6/2/2023).
Gempa bumi kuat berkekuatan M7,8 yang mengguncang Turki bagian Selatan itu meruntuhkan bangunan dan terasa kuat hingga ke Barat Laut Suriah, Siprus dan Lebanon.
Pihak Geologi Amerika Serikat (USGS) mengungkap gempa bumi itu terjadi pada pukul 04.17 waktu setempat (01:17 GMT) pada kedalaman sekitar 17,9 km (11 mil).
Pertahanan sipil Suriah mengatakan bahwa seluruh bangunan telah runtuh dan orang-orang terjebak di bawah reruntuhan.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan tim pencarian dan penyelamat telah dikirim ke daerah yang dilanda gempa.
Baca Juga
“Kami berharap dapat melewati bencana ini bersama-sama secepat mungkin dan dengan kerusakan yang paling kecil,” tulisnya di Twitter.
Profesor geofisika di Universitas King Abdullah, Martin Mai mengatakan bahwa jumlah korban tewas akan terus meningkat selama beberapa hari ke depan.
Menurut dia, gempa bumi tersebut menjadi salah satu gempa terbesar yang pernah dialami selama ratusan tahun.