Bisnis.com, JAKARTA - Senapan serbu Komodo Armament D5 yang dibuat PT Komodo Armament Indonesi patut diunggulkan dalam persaingan pasar senjata militer baik dalam maupun luar negeri.
Senjata ini menggunakan amunisi 5.56X45mm NATO dengan bahan baku alumunium dan polymer dibalut cerakote atau finishing anodize sehingga kerasa dan lebih ringan.
Sejak diproduksi pertama kali pada 2014 lalu, Komodo Armament D5 terus diperbaharui misalnya dalam pemakaian polymer yang dominan.
Misalnya varian awal dari Komodo Armaments D5 masih tergolong berat yakni mencapai 3,6 kg, namun varian terbaru dengan bahan polimer yang dominan beratnya hanya 1,8 kg.
Tak hanya itu, Armament D5 mempunyai rel picatinny pada arah pukul 9, 12, 3, 6 serta pelindung laras berupa rail integration system (RIS).
Dalam rail integration system (RIS) ini terdapat beberapa rongga yang terbuka memungkinkan proses disipasi panas pada laras lebih cepat ketika dalam mode penembakan otomatis.
Selain itu, Armament D5 dilengkapi dengan magasin berbahan polimer yang dapat diisi sebanyak 30 peluru.
Beberapa informasi menyebutkan, delapa puluh persen bahan senjata ini berasal dari dalam negeri, sisanya bahan yang dimpor yaitu seperti laras dan teleskop bidik.
Adapun PT Komodo Armament Indonesia (KAI) berdiri pada 30 September 2010 dan memiliki fasilitas manufaktur di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.