Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 17 persen pada 2023.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, target tersebut diharapkan dapat mempermudah tugas Kemenkes untuk menekan angka stunting turun ke angka 14 persen pada 2024.
"Tahun ini diharapkan kita bisa mengejar penurunan ke angka 17 persen, agar momentum dari sekarang 21,6 persen ke 14 persen nantinya bisa kita kejar," terang Budi dalam agenda 'Sosialisasi Kebijakan Intervensi Percepatan Penurunan Stunting 2023', Jumat (3/2/2023).
Kemenkes juga menargetkan agar jumlah alat pengukur antropometri bertambah sebanyak 127.033 buah pada 2023 ini. Pengukuran berat badan di posyandu menjadi salah satu deteksi dini pencegahan kasus stunting pada anak yang baru lahir. Diharapkan kebutuhan alat pengukur sebanyak 313.737 dapat terpenuhi pada 2024.
Budi menyampaikan bahwa pihaknya juga tengah mengupayakan perubahan terhadap metode pengukuran stunting yang dilakukan di Indonesia. Kini, Kemenkes masih melakukan pengukuran dengan menggunakan metode survei.
Metode ini sendiri menjadi metode pengukuran yang telah dilakukan Kemenkes untuk mengukur angka stunting di Indonesia selama tiga tahun ke belakang. Dalam pelaksanaannya, Kemenkes diketahui bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Uinversitas Indonesia (UI).
Baca Juga
"Pada tahun 2023 ini dapat kita rapikan [datanya], sehingga nanti secepatnya mungkin kita bisa benar-benar masuk ke sinkronisasi data by name by adress," terangnya.
Untuk diketahui, penurunan angka stunting menjadi salah satu program prioritas yang dimiliki oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada akhir masa jabatannya, Jokowi bahkan menargetkan persentase penderita stunting turun hingga ke angka 14 persen pada 2024.
"Target yang saya sampaikan, 14 persen di 2024 harus kita bisa capai. Saya yakin dengan kekuatan kita bersama, semua bergerak, itu bukan angka yang sulit asal semua bekerja bersama," jelas Jokowi, Rabu (25/1/2023).
Menkes mengklaim penurunan stunting hingga ke angka 21,6 persen pada 2022 atau berkurang 2,8 persen dari angka stunting pada 2021.
"Hasil survei 2021 angka stunting kita berada di 24,4 persen, dan pada 2022 turun ke posisi 21,6 persen. Survei ini akan kami lakukan setiap tahun,” tutur Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (24/1/2023).
Untuk mencapai target 14 persen angka stunting pada 2024, Kementerian Kesehatan akan fokus pada 12 provinsi di Indonesia, yaitu Aceh, NTT, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Banten.