Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akun Facebook dan Instagram Trump Dipulihkan, Ini Aturan yang Tak Boleh Dilanggar

Pemulihan akun Facebook dan Instgram Trump merupakan keputusan yang diambil berdasarkan masukan dari dewan pengawas independen pihak perusahaan.
Donald Trump saat kampanye di dekat Gedung Putih, 6 Januari/EPA/Bloomberg-Shawn Thew
Donald Trump saat kampanye di dekat Gedung Putih, 6 Januari/EPA/Bloomberg-Shawn Thew

Bisnis.com, JAKARTA - Meta Inc, mengumumkan akun Facebook dan Instagram mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump segera dipulihkan dalam beberapa pekan mendatang.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (27/1/2023), Direktur Global Meta Nick Clegg mengungkapkan pemulihan akun Facebook dan Instgram Trump merupakan keputusan yang diambil berdasarkan masukan dari dewan pengawas independen pihak perusahaan.

"Donald Trump akan dikenakan hukuman yang lebih berat bila melakukan pelanggaran yang berulang," jelas Nick.

Guna mencegah terjadinya pelanggaran berulang, Meta meningkatkan tingkatan hukuman untuk Donald Trump jika melakukan pelanggaran, seperti mengunggah konten yang dilarang, ujaran kebencian, dan hasutan untuk melakukan kekerasan. Trump adalah satu-satunya yang masuk dalam kategori tersebut.

Sebagian besar pengguna biasanya akan mendapat lima teguran sebelum akunnya dibatasi 30 hari untuk berinteraksi di platform Facebook atau Instagram. Namun, akun Trump bisa langsung dibatasi jika melakukan satu pelanggaran.

Kebijakan ini dirumuskan setelah akun Trump ditangguhkan pada tahun 2021 dan diperbarui pada hari Rabu (25/1/2023). Meta mendeskripsikan tokoh publik sebagai pejabat terpilih, kandidat, dan akun-akun yang layak diberitakan dengan lebih dari satu juta pengikut. Orang-orang tersebut kontennya memiliki risiko bahaya yang lebih besar karena pengaruhnya. 

Kebijakan Meta untuk para politisi menjelaskan, karena Donald Trump mendeklarasikan pencalonan dirinya sebagai presiden pada 2024, dia tidak akan menjadi subjek pemeriksaan fakta.

Sejumlah platform media sosial menangguhkan akun Trump dua tahun lalu setelah massa pendukungnya menyerbu Gedung Capitol untuk mencegah Kongres mengesahkan kekalahannya dalam pemilihan presiden.

Meta pada saat itu mengatakan bahwa unggahan Trump yang memuji orang-orang yang terlibat dalam kekerasan menimbulkan risiko bagi keselamatan publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper