Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Bakal Kirimkan Kendaraan Lapis Baja Stryker ke Ukraina

Pemerintah AS mempertimbangkan untuk mengirimkan kendaraan lapis baja Stryker untuk paket bantuan militer lanjutan ke Ukraina.
Kendaraan lapis baja Stryker milik Amerika Serikat./Bloomberg
Kendaraan lapis baja Stryker milik Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Amerika Serikat mempertimbangkan untuk mengirimkan kendaraan lapis baja Stryker untuk paket bantuan militer lanjutan ke Ukraina.

Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (19/1/2023), seorang sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan AS akan mengumumkan paket bantuan baru sebagai bagian dari pengumuman sekutu-sekutu Barat pada hari Jumat (20/1/2023) , ketika para menteri pertahanan bertemu di Pangkalan Udara Ramstein, Jerman.

Juru bicara Departemen Luar Negeri dan Departemen Pertahanan AS menolak berkomentar. Politico melaporkan sebelumnya bahwa AS kemungkinan akan menyertakan Strykers, yang dibangun oleh sebuah divisi dari General Dynamics Corp. yang akan berasal dari persediaan AS.

"Saya tidak akan mendahului pengumuman. Tetapi Anda dapat memperkirakan bahwa setiap kali ada pertemuan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina, ada pengumuman dari banyak negara yang hadir mengenai apa yang ingin mereka sumbangkan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby.

Menurut keterangan Angkatan Darat AS, kendaraan lapis baja Stryker memiliki 18 varian, termasuk kendaraan "peluru kendali antitank" dan pengangkut personel.

"Kendaraan Stryker menyediakan platform yang andal dan telah teruji dalam pertempuran bagi pesawat tempur yang mencakup peningkatan kemampuan bertahan hidup dan kemampuan yang signifikan sejak pertama kali digunakan pada tahun 2002," demikian menurut Angkatan Darat.

AS diperkirakan tidak akan menyediakan tank tempur utamanya, M1 Abrams, mengingat kebutuhan bahan bakar dan pemeliharaannya yang besar.

Sementara itu, Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan pada hari Selasa bahwa ia sedang dalam pembicaraan dengan sekutu-sekutunya mengenai kemungkinan memasok tank Leopard buatan Jerman.

Namun Jerman tidak akan menyediakan tank Leopard-nya atau mengizinkan negara lain untuk mengirimkannya kecuali jika AS setuju untuk mengirimkan Abrams, menurut laporan dari Wall Street Journal.

"Kami percaya bahwa penyediaan tank-tank modern akan sangat membantu dan meningkatkan kemampuan tempur Ukraina saat ini dan secara lebih efektif di masa mendatang," ujar Kirby.

Sebelumnya pada hari Rabu, Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki mengatakan bahwa negaranya sedang berusaha membujuk sekutu-sekutu Eropa untuk mengirimkan 100 tank tempur untuk mendukung upaya pertahanan Ukraina melawan invasi Rusia.

Ukraina mengatakan bahwa mereka membutuhkan tank-tank tersebut karena mereka sedang berusaha untuk mengusir pasukan Rusia dari wilayah yang mereka kuasai setelah invasi pada tanggal 24 Februari tahun lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper