Bisnis.com, SOLO - Fenomena penjualan hotel melalui situs online sedang marak. Di Solo, ada beberapa hotel yang juga dijual di situs online Lamudi.com dan 99.com.
Namun ada satu hotel yang menarik perhatian Bisnis.com, ialah Hotel Trio yang berlokasi di Kepatihan Wetan, Jebres, Surakarta.
Hotel Trio selama ini dikenal dengan hotel dengan desain dan nuansa klasik. Jika diperhatikan, bangunannya khas bangunan-bagunan rumah para Sentana dari Kraton atau Mangkunegaran.
Hotel ini dibangun pada tahun 1932 saat Surakarta tengah mulai berbenah dan berkembang menjadi Kota Modern pada awal abad 20-an.
Sebenarnya jika Solo masih ingin "menjual" segi budaya dan ke-tradisonalannya, maka Hotel Trio ini bisa menjadi tempat yang pas untuk melepas lelah para wisawatan yang datang.
Bagaimanapun, bangunan Hotel Trio ini memiliki arsitektur yang unik. Hotel Trio begitu kental pengaruh arsitektur rumah tradisional Jawa dengan pola peletakan pintu tiga yang memusat di tengah.
Meski demikian, ornamen dan struktur Eropa dengan fasad didominasi kolom-kolom besi berukir ala Korinthia, serta karakter rumah tradisional Cina dengan courtyard di depan dan tengah rumah.
Tak seperti hotel modern, Hotel Trio ini menggunakan tegel bermotif flora khas kediaman rumah-rumah zaman dulu.
Dalam artikel Dhian Lestari Hastuti “Struktur dan Fungsi Desain Interior Rumah Peranakan Tionghoa di Surakarta pada Awal Abad ke-20” (2012) di jurnal desain interior Pendhapa, Hotel Trio ini semula merupakan milik Tjokro Soemarto.
Dia adalah saudagar batik di Laweyan pada awal 1900-an yang terkenal kaya pada masanya,
Akan tetapi kemudian, rumah ini disewa oleh Tjoa Boen King. Karena tertarik dengan fasad bangunan tersebut, rumah sewaan itu kemudian dibeli putra Boen King, Djoenadi Tjokrohandojo, pada 1970-an.
Saat itu, bisnis penginapan sedang sangat pesat berkembang di Kota Solo. Pada tahun 2023 ini, Hotel Trio dijual secara online dengan harga Rp45 miliar.