Bisnis.com, JAKARTA – Survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan adanya pola kenaikan elektabilitas Ganjar Pranowo ketika kepuasan kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) meningkat.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan, temuan survei mereka dari Juni 2021 hingga Desember 2022, ditemukan pola yang selalu sama antara elektabilitas Ganjar dengan tingkat kepuasan kinerja Jokowi.
“Ketika approval [kepuasan kinerja] presiden naik, itu elektabilitas Ganjar ikutan naik. Demikian juga ketika approval presiden turun, elektabilitas Ganjar juga ikutan turun,” jelas Burhanuddin saat memaparkan hasil survei secara daring, Rabu (4/1/2023).
Dia berpendapat, temuan tersebut didapatkan karena banyak masyarakat yang menganggap Ganjar sebagai penerus Jokowi. Apalagi, lanjutnya, keduanya juga sama-sama kader PDI Perjuangan (PDIP).
Sedangkan untuk Prabowo, Burhanuddin mengatakan polanya tak selalu konsisten. Sebelumnya, elektabilitas Prabowo cenderung berbanding terbalik dengan kepuasan kinerja Jokowi. Namun, pada dua survei terakhir naik-turunnya kepuasan kinerja Jokowi sejalan dengan elektabilitas Prabowo.
“Di November dan Desember, ketika approval presiden turun, Pak Prabowo juga ikutan turun. Ketika approval Jokowi naik, Pak Prabowo elektabilitasnya juga ikutan naik,”
Baca Juga
Untuk elektabilitas Anies Baswedan, sebelumnya tak ditemukan pola konsisten dengan kepuasan kinerja Jokowi.
Menariknya, dalam dua survei terakhir ada konsistensi korelasi antara elektabilitas Anies dengan kepuasan kinerja Jokowi, yang selalu berbanding terbalik.
Saat publik semakin puas dengan kinerja Jokowi maka elektabilitas Anies menurun. Sebaliknya, ketika kepuasan kinerja Jokowi menurun maka elektabilitas Anies naik.
Burhanuddin pun mengaitkan temuan korelasi Jokowi-Anies dengan temuan korelasi Jokowi-Prabowo dalam dua survei Indikator terakhir.
“Artinya pendukung Pak Prabowo yang kritis, itu sudah beralih ke Anies Baswedan,” jelasnya.