Bisnis.com, JAKARTA - Badai salju musim dingin yang melanda Amerika Serikat (AS) berakibat pada pemangkasan jadwal penerbangan Southwest Airlines Co.
"Kemungkinan besar kami akan mengalami hari yang sulit lagi besok saat kami berusaha keluar dari ini. Ini adalah peristiwa berskala terbesar yang pernah saya lihat," kata Chief Executive Officer (CEO) Bob Jordan sebagaimana dilansir dari Bloomberg pada Selasa (27/12/2022).
Southwest Airlines yang berbasis di Dallas membatalkan hampir 3.000 penerbangan pada hari Senin (26/12/2022) dan membuat ratusan penerbangan lainnya terlambat, mengganggu lebih dari 80 persen jadwalnya karena kekacauan operasional menumpuk setelah badai.
Akibatnya Southwest harus bertanggung jawab atas hampir tiga perempat pembatalan di AS. Hal itu membuat maskapai dengan tarif paling rendah terbesar menjadi sorotan yang tidak menyenangkan di industri AS. Atas peristiwa tersebut, pihak Southwest meminta maaf atas jadwal yang harus diundur.
Departemen Transportasi Amerika Serikat (DOT) mengatakan akan memeriksa apakah pembatalan itu dapat dikendalikan dan perusahaan dapat mematuhi rencana layanan pelanggannya.