Bisnis.com, JAKARTA - Badai musim dingin atau badai salju di Amerika Serikat (AS) membawa kesengsaraan di Hari Natal (25/12/2022) yang menyebabkan kematian terbaru sebanyak 31 orang.
Situasi krisis di Buffalo, di barat New York, AS, di mana badai salju telah membuat kota terdampar, dengan layanan darurat tidak dapat menjangkau daerah yang terkena dampak badai.
Gubernur New York Kathy Hochul menggambarkan salju setinggi 8 kaki (2,4m) dan listrik padam akibat badai salju.
"Ini seperti pergi ke medan perang, dan kendaraan di sepanjang sisi jalan tertimbun salju," kata Hochul, seperti dilansir dari CNA, Senin (26/12/2022).
Hochul mengatakan pada Minggu (25/12/2022) malam bahwa penduduk masih berada dalam situasi yang sangat berbahaya dan mengancam jiwa, serta memperingatkan siapapun di daerah itu untuk tetap tinggal di dalam rumah.
Adapun, lebih dari 200.000 orang di beberapa negara bagian timur terbangun tanpa listrik pada pagi hari Natal dan banyak lagi rencana perjalanan liburan yang dibatalkan.
Cuaca ekstrem membuat suhu angin dingin di 48 negara bagian AS yang berdekatan di bawah titik beku selama akhir pekan.
Selain itu, para pelancong yang ingin liburan terlantar, usai ribuan penerbangan dibatalkan, dan penduduk terperangkap di rumah-rumah yang tertutup salju.
Sebanyak 31 kematian telah dikonfirmasi di 9 negara bagian AS usai badai salju, termasuk 4 di Colorado, dan setidaknya 12 di negara bagian New York, di mana para pejabat memperingatkan jumlahnya kemungkinan akan meningkat.
Para pejabat menggambarkan kondisi berbahaya di wilayah Buffalo yang rawan salju, dengan pemadaman listrik selama berjam-jam dan mayat ditemukan di dalam kendaraan dan di bawah timbunan salju.
Para korban dari badai salju itu ditemukan saat pekerja darurat berjuang untuk mencari mereka yang membutuhkan penyelamatan.
Bandara internasional kota tetap ditutup hingga Selasa (27/12/2022), dan larangan mengemudi tetap berlaku untuk seluruh Erie County, tempat kota metropolitan tepi danau.
"Kami sekarang memiliki apa yang akan dibicarakan tidak hanya hari ini tetapi untuk generasi [sebagai] badai salju tahun 22," kata Hochul.
Sementara itu, gardu listrik yang membeku akan membuat penduduk tidak akan mendapatkan kembali listrik yang diperkirakan sampai Selasa (27/12/2022) dengan satu gardu beku dilaporkan terkubur di bawah salju setinggi 18 kaki.