Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bila KTT Bali Nihil Komunike, Pengamat: Jadi Sejarah Kelam G20

Kendati komunike dalam KTT G20 tidak bersifat mengikat, tetapi hasil tersebut dapat menjadi arahan yang jelas kepada para pemimpin dunia.
Jika KTT Bali Tak Mencapai Komunike, Pengamat: Jadi Sejarah Kelam G20. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Dana Pandemi atau Pandemic Fund di sela-sela KTT G20 Bali, Minggu (13/11/2022)/ Bisnis-Dok Youtube Kemenkeu
Jika KTT Bali Tak Mencapai Komunike, Pengamat: Jadi Sejarah Kelam G20. Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Dana Pandemi atau Pandemic Fund di sela-sela KTT G20 Bali, Minggu (13/11/2022)/ Bisnis-Dok Youtube Kemenkeu

Bisnis.com, JAKARTA - Penyelenggaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali akan mencatatkan sejarah yang kelam selama diselenggarakan pertemuan tersebut di dunia. Pasalnya, pertemuan negara-negara ekonomi terbesar di dunia tersebut selalu mencapai kesepakatan.

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan dalam kondisi yang terburuk seperti penyelenggaran KTT G20 di Italia tahun lalu, forum tersebut berhasil melahirkan sebuah deklarasi para petinggi negara G20.

Dia menilai di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang tengah melonjak dan tingginya tensi perang dagang, forum itu masih berhasil mencapai suatu kesepakatan antar kepala negara yang memuat 61 poin pernyataan.

"Jadi kalau tidak terjadi komunike, ini menjadi salah satu G20 paling gelap dalam sejarah penyelenggaraan G20 yang belum pernah terjadi sebelumnya," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (13/11/2022).

Bhima mengatakan kendati komunike dalam KTT G20 tidak bersifat mengikat, tetapi setidaknya hasil tersebut dapat menjadi arahan yang jelas kepada para pemimpin dunia tersebut untuk memandang isu strategis ke depan dan menjadi kerangka multilateral setiap negara G20.

Menurutnya, konflik antara Rusia dan Ukraina yang tengah terjadi menjadi salah satu hal terberat yang menjadikan pertemuan KTT G20 di Bali mencapai komunike. Kendati demikian, Indonesia sebagai negara yang mendorong perdamaian kedua negara dapat menjadi juru damai mengingat tidak adanya kepentingan kepada salah satu negara.

Posisi Indonesia, kata Bhima, dapat menjadi optimisme bagi perdamaian kedua negara, sehingga diharapkan dapat melahirkan sebuah kesepakatan yang positif dalam pertemuan tersebut meski tidak dihadiri langsung oleh kepala negara keduanya.

"Kalau tidak ada komunike di Bali artinya anggaran yang selama ini digunakan bisa digunakan sebagian terbuang percuma digunakan untuk penyelenggaraan Presidensi G20," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai wajar jika Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali gagal melahirkan komunike karena kondisi dunia yang penuh ketidakpastian.

Hal tersebut disampaikan oleh Luhut dalam konferensi pers Siap Sambut G20 di Media Center G20 Nusa Dua, Bali pada Sabtu (12/11/2022). Luhut hadir usai meninjau berbagai persiapan pelaksanaan KTT G20.

Dia menyebut bahwa kondisi dunia tidak pernah sekompleks ini dalam pelaksanaan KTT G20 sebelumnya. Oleh karena itu, menurut Luhut, wajar jika tidak tercapai komunike dalam pertemuan G20.

“Kalau pada akhirnya [KTT G20] tidak melahirkan komunike, menurut saya, ya sudah, enggak apa-apa,” ujar Luhut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper