Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merencanakan pengaktifan kembali Rumah Susun (Rusun) Wisma Atlet Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC).
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menerangkan, rencana tersebut didasarkan atas prediksi lonjakan kasus Covid-19 akibat subvarian Omicron, XBB, yang diprakirakan akan terjadi pada akhir hingga awal tahun mendatang.
Menurut Syahril, pihaknya kini masih melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait, seperti Dinas Kesehatan DKI Jakarta dan Satgas Penanganan Covid-19.
"Saat ini Kemenkes sedang berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk Satgas Covid-19 dan Dinkes DKI Jakarta untuk mengaktifkan kembali isolasi terpusat di RSDC Wisma Atlet," terang Syahril dalam konferensi pers, Kamis (11/11/2022).
Selain fasilitas isolasi terpusat, ujar Syahril, masyarakat dengan gejala ringan dan memilih untuk melakukan isolasi mandiri juga masih dapat menggunakan layanan obat gratis atau Telemedicine yang disediakan oleh Kemenkes.
Melalui layanan tersebut, masyarakat akan berkesempatan melakukan konsultasi secara gratis dengan para ahli kesehatan. Selain itu, Telemedicine juga menyediakan layanan obat gratis dan kini termasuk juga dengan layanan pengiriman obat.
"Saat ini sudah ada perluasan layanan. Di mana masyarakat tidak perlu menunggu obat dikirim ke rumah. Namun diberikan pilihan untuk dapat mengambil langsung ke Apotek Kimia Farma yang telah ditentukan, baik melalui layanan ojek online maupun diambil langsung oleh warga," jelas Syahril.
Adapun, Kemenkes menyebutkan bahwa subvarian XBB memang telah mulai mendominasi laporan kasus harian Covid-19 sejak 3 minggu terakhir. Hingga Kamis (10/11/2022), Kemenkes bahkan telah mencatat 48 pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 akibat subvarian tersebut.
Keberadaan subvarian XBB, Syahril menjelaskan, kini juga telah menggeser subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang sebelumnya menjadi penyebab utama dari lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Pada Desember 2022 hingga Januari 2023, periode di mana subvarian XBB akan mencapai puncak kasus tertingginya, diperkirakaan kasus Covid-19 akan mencapai angka 20.000 kasus per hari. Prediksi tersebut mengacu pada tren kenaikan kasus akibat yang telah terlebih dahulu terjadi di Singapura.