Bisnis.com, JAKARTA - Negara yang terletak di paling utara Asean disebut juga dengan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Perbara) meliputi wilayah daratan seluas 4,46 juta km² atau setara dengan 3 persen total luas daratan di Bumi. Terdapat 10 negara di dalamnya.
Myanmar tidak hanya menjadi negara yang terletak di bagian utara ASEAN, tetapi juga berada di bagian paling barat. Secara astronomis negara ini berada di 9˚LU - 28˚LU dan 92˚BT - 102˚BT. Ibu kota negara ini sebelumnya terletak di Yangon sebelum dipindahkan oleh pemerintahan junta militer ke Naypyidaw pada tanggal 7 November 2005.
Berikut ini adalah sejarah tentang Myanmar yang merupakan negara paling utara di ASEAN:
1. Sejarah Myanmar
Sejarah terbentuknya negara ini dulunya bernama Burma. Namun pada tahun 1989, Burma berganti nama menjadi Myanmar. Kemudian merdeka pada tanggal 4 Januari 1948. Myanmar masuk menjadi anggota ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997.
Untuk itu dengan bergabungnya negara yang terletak paling utara di ASEAN, yaitu Myanmar maka bisa bisa ikut meningkatkan pertumbuhan ekonomi, perdamaian hingga kerja sama dengan negara anggota sesuai tujuan dibentuknya ASEAN.
Peradaban awal Myanmar termasuk penduduk berbahasa Tibeto-Burma di Burma Utara dan Kerajaan Mon di Burma Selatan. Kemudian pada abad ke-9, orang-orang Bamar memasuki lembah atas sungai Irrawaddy, lalu diikuti dengan didirikannya Kerajaan Pagan pada tahun 1050-an. Sejak saat itulah, Bahasa Burma termasuk budaya dan Buddha Theravada perlahan-lahan menjadi dominan di negara ini.
Kerajaan Pagan kemudian jatuh akibat invasi Mongol. Pada abad ke-16, setelah disatukan oleh Dinasti Toungoo, negara ini sesaat pernah menjadi kekaisaran terbesar dalam sejarah Asia Tenggara.
Pada abad ke-19, dinasti Konbaung menguasai daerah yang didalamnya termasuk negara Myanmar modern saat ini, dan sesaat menguasai Manipur dan Assam. Kemudian Inggris menguasai Myanmar setelah 3 perang Anglo-Burma pada abad ke-19 dan negara ini kemudian menjadi koloni Inggris.
2. Agama Myanmar
Negara Myanmar dikenal sebagai negara multi-agama, yaitu tidak ada agama resmi yang dikukuhkan di Myanmar. Namun pemerintahan setempat menunjuk preferensi ekstrem. Buddha Theravada sebagai kepercayaan mayoritasnya.
3. Destinasi wisata di Myanmar
a. Pagoda Shwedagon
Pagoda Shwedagon merupakan salah satu pagoda terbesar di Myanmar. Komplek pagoda ini didominasi dengan warna keemasan dan dikelilingi oleh stupa-stupa khas pagoda Myanmar yang ikonik dengan sebuah stupa raksasa di bagian tengahnya.
Pagoda ini merupakan tempat ibadah yang paling suci bagi bangsa Birma karena menyimpan relik Buddha terdahulu, yaitu tongkat Kakusandha, saringan air konagamana, sepotong jubah Kassapa, dan delapan helai rambut Siddharta Gautama.
b. Sungai Ayeyarwady
Sungai ini merupakan sungai terpanjang yang mengalir di Myanmar dan salah satu sungai terbesar di Asia. Sungai sepanjang 2.170 kilometer ini dimulai dari ketinggian Himalaya yang melalui Myanmar dan berakhir di lautan Andaman.
Keindahan berbagai bentuk candi menghiasi perjalanan saat menyusuri sungai ini. Untuk menyusuri berbagai situs purbakala dan sejarah, disediakan tempat untuk menyewa perahu wisata di tepian sungai ini.
c. Reruntuhan Mrauk U
Mrauk U sendiri adalah kota di bagian utara negara bagian Rakhine Myanmar yang merupakan kota paling penting dan kuat pada saat kerajaan Rakhine (Arakan) pada tahun 1430-1785. Namun saat ini Mrauk-U merupakan salah satu situs peradaban kuno yang menyajikan candi-candi dan reruntuhan kota.
Menurut legenda, sekitar 6.000 kuil pernah berdiri di tanah ini dengan arsitektur yang beragam, namun kini hanya tersisa sekitar 700 bangunan kuil dan pagoda karena jatuhnya dinasti dan pengaruh kondisi alam mengakibatkan kerajaan Rakhine runtuh.
Itulah negara yang terletak paling utara di asean yang perlu anda ketahui, semoga dapat menambah wawasan.