Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar mengatakan Indonesia harus menyambungkan demokrasi dengan kesejahteraan rakyat untuk memenuhi cita-cita bernegara.
Hal itu disampaikan Muhaimin dalam acara bedah buku berjudul “Visioning Indonesia”: Arah kebijakan dan peta jalan kesejahteraan” yang digelar di Kawasan Senayan hari ini, Rabu (7/9/2022).
Turut hadir dalam acara itu Ketua MPR Bambang Soesatyo, Wakil Ketua MPR JAqzilul Fawaid, Wakil Ketua DPR Rahmat Gobel, Menteri Pembangunan Desa Abdul Halim Iskandar, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, Menpora Zainuddin Amali, serta para anggota DPR dan sejumlah duta besar termasuk dari Rusia dan Ukraina.
Muhaimin mengatakan, meski demokrasi telah berproses ke arah yang benar, namun pada sisi lain kesejahteraan harus menjadi tujuan utama dari demokrasi itu sendiri sesuai dengan tujuan bernegara.
“Kita harus menyambungkan demokrasi dengan kesejahteraan. Demokrasi harus melahirkan kesejahteraa,” ujarnya dalam satu acara yang menampilkan sejumlah nara sumber termasuk pakar konstitusi Yudi Latif, pengamat politik Rocky Gerung, dan Dubes Indonesia untuk Lebanon, Hajrianto Thohari.
Menurut Muhaimin, ukuran sukses berdemokrasi bukan sekadar persamaan kesempatan, tapi juga soal pemerataan pendapatan warga.
Sebagai contoh, dia mengatakan kalangan petani harus mempunyai lahan dan alat produksi untuk menghasilkan kesejahteraan.
“Saya akui berbagai ikhtiar telah dilakukan untuk mengarah pada kemajuan demokrasi, namun masih banyak kendala, akan tetapi negara harus mampu memanusiakan warga dengan kesejahteraan,” katanya.
Saat melakukan konferensi pers usai memberi sambutan, Muhaimin mengakui apa yang dia paparkan pada acara bedah buku itu juga merupakan bagian dari visi-dan misnya untuk proses politik Pemilu 2024.
“Boleh dikatakan ini bagian dari visi-misi politik saya untuk 2024” katanya.
Hanya saja, Muhaimin tidak memerinci soal kesiapannya untuk pecapresan pada Pemilu 2024 setelah Partai Gerindra berkoalisi dengan PKB untuk menghadapi kontestasi lima tahunan tersebut.
Dia hanya menegaskan, bahwa Indonesi masa depan adalah Indonesia yang mandiri, maju, dan berkeadilan.