Bisnis.com, JAKARTA - Banyak warga Singapura masih memakai masker di dalam pusat perbelanjaan meskipun pembatasan mulai dilonggarkan pada Senin (29/8/2022).
Dilansir dari Channel News Asia pada Selasa (30/8/2022), salah satunya Aminah Johari di pusat perbelanjaan NEX di Serangoon yang tidak mengetahui bahwa pembatasan telah dicabut.
Namun, Aminah, yang bekerja paruh waktu sebagai staff administrasi, menyatakan bahwa dia akan terus mengenakannya hingga Singapura mencatat kurang dari 100 kasus per hari.
Wanita berusia 61 tahun itu mengatakan dia merasa prihatin dengan kebijakan pembatasan yang dilonggarkan karena jumlahnya dapat meningkat seiring dengan berakhirnya tahun.
“Karena seperti itu, mereka mengatakan kasus mungkin akan naik lagi di akhir tahun dan karena beberapa orang, ketika mereka bersin atau batuk, mereka tidak menutup mulut mereka (bahkan) sebelum pandemi,” katanya.
Bahkan terdapat seorang pria paruh baya di sebuah toko ritel di City Square Mall bertanya mengapa seorang karyawan tidak mengenakan masker saat berada di ruang ganti. Kemudian, karyawan tersebut terdengar menjelaskan mengenai aturan baru.
Baca Juga
Dilaporkan, masih banyak orang yang mengenakan masker di dalam ruangan, dan hanya segelintir orang yang berjalan tanpa masker. Alasan mereka yang bermasker adalah karena kebiasaan atau tanggung jawab sosial.
Menurut survei YouGov yang dilakukan pada 25 dan 26 Agustus, hampir setengah atau 48 persen dari 1.046 responden mengatakan mereka akan selalu memakai masker di pusat perbelanjaan.
Enam puluh persen responden mengatakan mereka akan selalu memakai masker pada moda transportasi pribadi, dan 58 persen dari mereka mengatakan akan selalu memakainya di bandara atau di stasiun kereta api.
Moda transportasi pribadi dan bandara pun muncul sebagai tempat dalam ruangan teratas yang dirasa tidak nyaman oleh responden untuk dikunjungi karena kini penggunaan masker tidak lagi diperlukan.
Singapura mencatat 1.410 kasus Covid-19 pada Senin (29/8/2022), berdasarkan worldometers.info.
Diketahui, pada Senin, pembatasan masker dalam ruangan telah dicabut di seluruh Singapura, kecuali pada transportasi umum dan fasilitas kesehatan.
Untuk itu, masker masih diperlukan di MRT, LRT, dan bus umum serta di fasilitas transportasi umum dalam ruangan, seperti area boarding di persimpangan bus dan peron MRT. Namun, pemakaian masker menjadi opsional pada moda transportasi pribadi, seperti taksi dan mobil sewaan pribadi.