Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dino Patti Djalal Angkat Bicara Soal Upaya Indonesia Damaikan Rusia dan Ukraina

Eks Wamenlu Negeri Dino Patti Djalal mengatakan bahwa misi perdamaian yang dibawa Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia tak bisa disebut gagal karena perang tetap berlanjut.
Eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal mengatakan bahwa misi perdamaian yang dibawa Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia tak bisa disebut gagal karena hal ini. ANTARA FOTO/BPMI-Laily Rachev/rwa.
Eks Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal mengatakan bahwa misi perdamaian yang dibawa Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia tak bisa disebut gagal karena hal ini. ANTARA FOTO/BPMI-Laily Rachev/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA - Eks Wakil Menteri Luar Negeri yang saat ini menjabat sebagai Ketua Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengatakan bahwa misi perdamaian yang dibawa Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Ukraina dan Rusia tak bisa disebut gagal.

"Misi perdamaian Presiden Jokowi bukannya gagal, tetapi belum menghasilkan momentum apalagi terobosan dari segi proses perdamaian. Faktanya, sampai saat ini, serangan militer Rusia semakin intens dan tidak ada proses perdamaian yang berarti,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (7/7/2022).

Dino melanjutkan, satu-satunya forum perundingan perdamaian antara Rusia dan Ukraina yang ada sekarang ini adalah yang diinisiasi Pemerintah Turki dan proses tersebut tengah tersendat.

“Indonesia sendiri juga tidak mengusulkan diri untuk menjadi mediator dalam konflik Rusia-Ukraina, dan nampaknya tidak tertarik untuk masuk sejauh itu. Kalau mau berperan lebih jauh, Indonesia juga perlu mengajukan konsep resolusi konflik yang jelas, konkrit dan praktis,” katanya.

Dino Patti Djalal juga meminta masyarakat tak berkecil hati karena perang Rusia-Ukraina tetap berlanjut setelah kunjungan Jokowi ke sana. Menurutnya, Sekjen PBB Antonio Guterres dan Kanselir Austria Karl Nehammer juga mengalami hal yang sama ketika mencoba menawarkan inisiatif perdamaian kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Yang terpenting, sambungnya, misi perdamaian dari Indonesia adalah upaya yang tulus sehingga apapun hasilnya perlu didukung dan diapresiasi.

"This war is about Ukraine, not about Indonesia. Kami juga menunggu konfirmasi dari Pemerintah bahwa upaya perdamaian Indonesia ini akan terus berlanjut ke depan,” ungkapnya.

Dikutip dari Newsweek, Rusia dilaporkan saat ini sedang menggempur kota Sloviansk di Oblast Donetsk, masih wilayah Timur Ukraina. Kota ini cukup dekat dengan Lysychansk yang telah berhasil dikuasai sebelumnya.

Dalam serangan ke kota itu, Rusia menerjunkan bom dan artileri berat untuk menguasai kota itu sepenuhnya. Hal ini mendorong otoritas Ukraina untuk mengevakuasi warga sipil dari wilayah itu.

Tidak hanya itu, Ketua Parlemen Rusia Vyacheslav Volodin memperingatkan bahwa Rusia dapat menyerbu Amerika Serikat (AS) dari Alaska. Dia menyebutkan bahwa wilayah kedaulatan dari Washington itu sebenarnya merupakan milik Moskow.

"Ketika mereka [anggota parlemen AS] mencoba untuk mengambil aset kami di luar negeri, mereka harus menyadari bahwa kami juga memiliki sesuatu untuk diklaim kembali," kata Volodin, dikutip melalui Newsweek, Kamis (7/7/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper