Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Siap Bantu Rp1.560 Triliun untuk Pembangunan Ukraina

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa akan membentuk platform rekonstruksi untuk membantu pembangunan kembali Ukraina setelah invasi militer Rusia.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bertepuk tangan setelah pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, melalui tautan video, selama sesi luar biasa tentang Ukraina di Parlemen Eropa di Brussels/The Hindustan Times
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen bertepuk tangan setelah pidato Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, melalui tautan video, selama sesi luar biasa tentang Ukraina di Parlemen Eropa di Brussels/The Hindustan Times

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan Uni Eropa akan membentuk platform rekonstruksi untuk membantu pembangunan kembali Ukraina setelah invasi militer Rusia.

Lewat konferensi pers yang digelar pada Senin (4/7/2022) kemarin di Kota Lugano, Swiss, Leyen mengatakan nantinya platform akan dipakai untuk memetakan kebutuhan ivnestasi, koordinasi tindakan, serta penyaluran sumber daya.

"Sejak awal perang, Uni Eropa telah memobilisasi sekitar 6,2 miliar euro ($6,48 miliar atau Rp 97,1 triliun) dalam dukungan keuangan. Dan lebih banyak lagi yang akan datang. Kami akan terlibat secara substansial dalam rekonstruksi jangka menengah dan panjang," kata Leyen, dikutip dari aljazeera, Selasa (5/7/2022).

Platfrom tersebut akan menyatukan sejumlah negara, institusi, sektor swasta, masyarakat sipil, hingga organisasi internasional seperti Bank Investasi Eropa untuk rekonstruksi Ukraina.

"Melalui platform rekonstruksi, Komisi Eropa dapat menawarkan keahliannya yang luas dalam menjalankan program yang menggabungkan reformasi dan investasi," katanya.

Adapun Bank Investasi Eropa merupakan badan pemberi pinjaman UE yang sebelumnya mengkoordinasikan pendanaan untuk menanggulangi Covid-19.

Kini badan tersebut disinyalir akan menggeser struktur pendanaan tersebut untuk membantu membangun kembali Ukraina dengan investasi sebesar US$104,3 miliar atau Rp 1.563 triliun.

Menurut Leyen, Komisi Eropa akan bekerja sama dengan Ukraina pasalnya negara tersebut telah resmi menjadi bagian dari persatuannya.

"Eropa memiliki tanggung jawab khusus dan kepentingan strategis untuk berada di pihak Ukraina," tambahnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan negaranya membutuhkan US$ 750 miliar atau Rp 11.241 triliun untuk rencana pemulihan tiga tahap setelah invasi Rusia.

Rencana pemulihan Ukraina disebutkan Shmyhal memiliki tiga fase yaitu pertama, berfokus pada perbaikan hal-hal yang penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat seperti pasokan air yang sedang berlangsung.

Kedua, komponen “pemulihan cepat” yang akan diluncurkan segera setelah pertempuran berakhir termasuk proyek perumahan sementara, rumah sakit dan sekolah.

Ketiga, fokus untuk mengubah negara dalam waktu jangka panjang dan berkesinambungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper