Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia vs Ukraina: Rusia Ambil Alih Severodonetsk

Update perang Rusia vs Ukraina. Jatuhnya Severodonetsk ke tangan Rusia ini merupakan kemenangan terbesar setelah sebulan lalu melumpuhkan pelabuhan Mariupol.
Prajurit Ukraina mengendarai howitzer self-propelled M109 155 mm Amerika, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, 13 Juni 2022. /Antara
Prajurit Ukraina mengendarai howitzer self-propelled M109 155 mm Amerika, di tengah serangan Rusia di Ukraina, di wilayah Donetsk, Ukraina, 13 Juni 2022. /Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Perang Rusia vs Ukraina semakin memanas. Wali Kota Severodonetsk Oleksandr Striuk membenarkan wilayahnya kini dikendalikan sepenuhnya oleh pasukan Rusia sejak Sabtu (25/6/2022).

"Kota ini sekarang berada di bawah pendudukan penuh Rusia. Mereka mencoba membangun tatanan mereka sendiri," katanya dikutip dari channelnewsasia, Minggu (26/6/2022).

Setelah berminggu-minggu mempertahankan Severodonteks, kota di wilayah timur Ukraina, pasukan Ukraina menarik mundur militernya ke garis perbatasan di Lysychanck setelah persenjataannya terkuras habis.

Jatuhnya Severodonetsk ke tangan Rusia ini merupakan kemenangan terbesar bagi Moskow sejak pelabuhan Mariupol berhasil dikendalikan bulan lalu.

Untuk mengambil alih wilayah timur Ukraina itu, pasukan Rusia menghantam puluhan rudal ke berbagai fasilitas militer di barat dan utara Ukraina.

Sementara itu, Presiden Volodymyr Zelenskyy memberikan pidato melalui video dan bersumpah akan memenangkan kembali kota-kota Ukraina yang direbut, termasuk Severodontesk.

"Kami tidak tahu berapa lama itu akan berlangsung, berapa banyak lagi pukulan, kerugian dan upaya yang diperlukan sebelum kita melihat kemenangan di cakrawa," katanya.

Di sisi lain, pasukan militer Rusia terus melancarkan serangan rudal di Ukraina pada Sabtu kemarin.

Serangan tersebut menewaskan tiga orang sipil dan kemungkinan banyak yang terkubur dalam reruntuhan di Kota Sarny, 300 km sebelah barat Kyiv.

Negara Barat menilai pasukan Rusia sengaja menargetkan warga sipil dan melakukan kejahatan perang terhadap warga. Namun hal tersebut dibantah tegas oleh Rusia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper