Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk segera menyelesaikan masalah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang kini masih mewabah.
Menurutnya, penanganan wabah PMK bisa mencontoh penanganan pandemi Covid-19 yang dinilai sukses mengendalikan laju penularan.
"Saya lupa tadi mengenai penyakit mulut dan kuku, betul-betul harus ditangani dengan baik seperti Covid-19 kemarin. Cara itu bisa dilakukan untuk penyakit mulut dan kuku, sudah ada contohnya dan cara-caranya. Saya kira silahkan segera dilaksanakan di lapangan," ujarnya saat memberikan pengarahan dalam Sidang Kabinet Paripurna, Senin (20/6/2022).
Sekadar informasi, Kementerian Pertanian (Kementan) melaporkan hingga hari ini, Senin (20/6/2022) sebanyak 1.519 hewan ternak di Jawa Tengah dan Jawa Timur telah menerima vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menyampaikan jumlah ternak yang sudah divaksinasi akan terus bertambah dengan dimulainya vaksinasi massal di Jawa Barat.
“Kami laporkan sampai dengan saat ini pukul 14.20 WIB, vaksinasi PMK di Jawa Timur dan Jawa Tengah dilaporkan mencapai 1.519 ekor ternak yang telah divaksin dan data ini akan terus bertambah,” kata Kuntoro dalam keterangan resmi Kementan melalui siaran YouTube, Senin (20/6/2022).
Baca Juga
Per hari ini pun Jawa Barat memulai vaksinasi di Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, dan akan diikuti secara paralel oleh provinsi dan kabupaten lainnya.
Vaksin darurat pertama kali tiba di Indonesia sebanyak 10.000 dosis dari Prancis pada 12 Juni 2022 dan mulai diberikan per tanggal 14 Juni 2022. Sementara itu, pada 16 Juni 2022 vaksin sebanyak 800.000 dosis kembali tiba melalui Bandara Soekarno Hatta, Banten.
Kementerian Pertanian menargetkan vaksinasi darurat sebanyak tiga juta dosis yang akan hadir secara bertahap yang kemudian dipastikan kondisinya sebelum didistribusikan ke daerah-daerah yang terdampak PMK.
“Kami perlu memastikan kondisi vaksin, sehingga proses distribusi harus sesuai dengan standar suhu dan penyimpanan yang ditetapkan produsen vaksin,” papar Kuntoro.
Adapun, hewan ternak yang pernah terjangkit PMK dan sudah sembuh, untuk saat ini tidak menjadi target vaksinasi darurat karena telah memiliki kekebalan alami.
Oleh karenanya, pemerintah mengejar target vaksinasi untuk dilaksanakan secara cepat dan masal agar mencapai kekebalan kelompok minimal 80 persen populasi hewan rentan.
Berdasarkan data di siagapmk.id, 19 provinsi terdampak wabah PMK dimana 211.034 ekor hewan ternak yang terjangkit. Lalu, tercatat pula sebanyak 66.582 ekor hewan telah sembuh, 1.888 ekor dilakukan pemotongan bersyarat, serta 1.222 ekor hewan mati. Sementara itu, ada 141.342 ekor hewan yang masih belum sembuh.
Hewan ternak yang terjangkit PMK didominasi oleh sapi sebanyak 207.136 ekor, kerbau sebanyak 2.425 ekor, kambing 713 ekor, domba 744 ekor, dan babi sebanyak 16 ekor.