Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika China Serang Taiwan, Begini Dampaknya Bagi Perdagangan Global

Setiap serangan militer China di Taiwan akan memiliki dampak yang lebih besar pada arus perdagangan global daripada perang Ukraina.
Dua kapal perang milik Amerika Serikat (AS), Mustin dan Benfold, berlayar melintasi Selat Taiwan dalam suatu pelayaran yang dipandang Taiwan sebagai bentuk dukungan dari AS, yang meningkatkan ketegangan dengan China./Antara-Reuters
Dua kapal perang milik Amerika Serikat (AS), Mustin dan Benfold, berlayar melintasi Selat Taiwan dalam suatu pelayaran yang dipandang Taiwan sebagai bentuk dukungan dari AS, yang meningkatkan ketegangan dengan China./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Setiap serangan militer China di Taiwan akan memiliki dampak yang lebih besar pada arus perdagangan global daripada perang Ukraina terutama pada pasokan chip semikonduktor.

Demikian dikemukakan oleh negosiator perdagangan utama Taipei, John Deng terkait potensi serangan China ke wilayah tersebut.

Invasi Rusia ke Ukraina pada bulan Februari telah memicu kenaikan harga komoditas dan larangan ekspor makanan. Hal itu juga menyebabkan kekhawatiran kelaparan di negara-negara miskin.

John Deng mengatakan bahwa, jika China menyerang Taiwan, gangguan potensial bisa lebih buruk, mengutip ketergantungan dunia pada Taiwan untuk chip yang digunakan pada kendaraan listrik dan telepon seluler.

"Gangguan pada rantai pasokan internasional  gangguan pada tatanan ekonomi internasional, dan peluang untuk tumbuh akan jauh, jauh (lebih) signifikan daripada yang ini," katanya kepada Reuters dalam sebuah wawancara di sela-sela pertemuan menteri utama Organisasi Perdagangan Dunia di Jenewa seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Rabu (16/6/2022).

Jadi, akan ada kekurangan pasokan di seluruh dunia, katanya menambahkan.

Pemerintah Taipei melaporkan tidak ada tanda-tanda serangan segera dari China tetapi Taiwan telah meningkatkan tingkat siaganya sejak perang Ukraina dimulai dan waspada terhadap niat Beijing.

Pemerintah China mengatakan ingin "penyatuan kembali secara damai" dengan menjadikannya sebagai provinsi China.

Pandangan itu sangat ditentang oleh pemerintah yang terpilih secara demokratis di Taipei.

Taiwan mendominasi pasar global untuk produksi chip paling canggih dan ekspornya senilai US$118 miliar tahun lalu, menurut data.

Deng mengatakan, dia berharap dapat mengurangi 40 persen pangsa ekspornya yang masuk ke China.

Invasi Rusia merupakan kejadian yang pertama kalinya dalam sejarah pengawas perdagangan global yang telah berusia berusia 27 tahun itu dalam arti satu anggota WTO menginvasi yang lain.

Badan itu berharap untuk mencapai paket kesepakatan, termasuk keamanan pangan untuk mengurangi pasokan yang menipis. Namun, ketegangan yang ditimbulkan oleh perang bisa membuat kondisi itu lebih sulit, kata sumber-sumber perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper