Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramai Akun Komunitas Kritisi Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Bahas Apa?

Sejumlah akun Twitter meramaikan tagar #TerimakasihKretek untuk mengkritisi peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia.
Pekerja memproduksi rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di salah satu pabrik rokok di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/12/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pekerja memproduksi rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di salah satu pabrik rokok di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/12/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah akun Twitter meramaikan tagar #TerimakasihKretek untuk mengkritisi peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia.

Komunitas seperti @KomunitasKretek @Boleh_Merokok @rokok_indonesia menyampaikan ungkapan tidak sepakat terkait dengan tembakau yang dinilai merupakan ancaman bagi lingkungan.

@KomunitasKretek misalnya mempertanyakan bagaimana kelompok antitembakau mendorong narasi bahwa satu puntung rokok bisa meracuni 1.000 liter air.

“Entah bagaimana cara mereka menghitungnya hingga menemukan angka 1.000 liter, yang jelas ngeri sekali. Namun, bukankah memang limbah pasti demikian? Namanya juga limbah, ya sampah. Perlu dikelola dan dikendalikan,” cuit mereka, dikutip Minggu (5/6/2022).

Menurut pantauan Bisnis, selain mengkritisi gelaran WNTD 2022, akun-akun tersebut juga turut membagikan informasi mengenai inisiatif atau upaya menghasilkan solusi baik di tataran global maupun lokal yang telah dilakukan untuk mendaur ulang puntung rokok sebagai aksi mengurangi sampah puntung rokok.

Universitas RMIT di Australia misalnya telah mengembangkan batu bata dengan bahan dari puntung rokok.

Sementara di dalam negeri, Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat (BALITTAS) Malang juga telah mengembangkan pembuatan pestisida nabati terutama yang berasal dari asap air tembakau. Pestisida nabati dari unsur tembakau ini tergolong ramah lingkungan.

“Dalam konteks Lingkungan, industri rokok pun berupaya mengelola limbahnya dengan amanah. Kita ambil contoh PT Djarum di Kudus, Jawa Tengah. Mereka memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) di Kompleks Oasis. Mereka menyulap sampah sisa pembungkus tembakau dan limbah air cengkih menjadi pupuk kompos yang bernilai ekonomis,” sambung @KomunitasKretek.

Akun @boleh_merokok pun melanjutkan bahwa seharusnya pelaku anti rokok ini sesekali perlu turun ke ladang.

“[Pelaku] antirokok bicara yang deep dengan petani. Biar ndak serampangan bilang tembakau perusak tanah,” tulis akun @boleh_merokok.

Menurut akun tersebut budidaya tembakau pun tak merusak tanah. Sebaliknya tembakau justru bisa hidup di lahan-lahan yang ekstrem.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper