Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perang Urat Saraf, China Ramal Strategi AS Ditakdirkan Gagal

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan strategi Kerangka Ekonomi Indo Pasifik ditakdirkan untuk gagal.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat menghadiri KTT G20 di Roma, Italia, 30 Oktober 2021..Antara-Reuters
Menteri Luar Negeri China Wang Yi saat menghadiri KTT G20 di Roma, Italia, 30 Oktober 2021..Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah China melancarkan perang urat saraf kepada Amerika Serikat. Negeri Panda itu memperkirakan Kerangka Ekonomi Indo Pasifik atau Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) yang diinisiasi Paman Sam akan gagal.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (22/5/2022) Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan strategi Kerangka Ekonomi Indo Pasifik ditakdirkan untuk gagal. Pernyataan itu dikeluarkan untuk merespons rencana Presiden Joe Biden yang ingin membendung kebangkitan pengaruh China, dengan menggandeng sekutunya.

"Fakta akan membuktikan bahwa apa yang disebut 'strategi Indo-Pasifik' pada dasarnya adalah strategi untuk menciptakan perpecahan, strategi untuk menghasut konfrontasi, dan strategi untuk menghancurkan perdamaian," kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan setelah Wang bertemu dengan Bilawal Bhutto di Guangzhou, Minggu (22/5/2022).

Adapun, Joe Biden akan segera merilis inisiatif ekonomi untuk meningkatkan keterlibatan AS di Asia dan melawan pengaruh China.

Amerika Serikat dan sejumlah mitranya akan meluncurkan Kerangka Ekonomi Indo Pasifik atau Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dalam kunjungannya ke Jepang dan Korea Selatan mulai 20 Mei 2022.

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol sudah menunjukkan dukungannya dengan mengumumkan minatnya untuk bergabung pada kerangka kerja sama tersebut pada saat berbincang dengan Biden di Seoul pada Sabtu (21/5/2022), seperti dilaporkan surat kabar Chosun Ilbo

Kementerian Perdagangan AS tengah memimpin negosiasi pilar-pilar dari kerangka tersebut dengan fokus pada ketahanan rantai pasok, energi bersih, dekarbonisasi, infrastruktur, perpajakan, dan anti korupsi.

Sementara itu, Kantor Perwakilan Dagang AS tengah mengupayakan perdagangan yang adil dan tangguh.

Biden juga tengah mengupayakan pembatasan data dan aliran data lintas batas. IPEF adalah bagian dari upaya administrasi Biden untuk melawan pengaruh China di Asia mengikuti penarikan AS dari pembicaraan perjanjian perdagangan Kerja Sama Trans Pasifik pada era Donald Trump.

"Kami memang memiliki antusiasme yang besar soal ini. Saya sudah menggunakan banyak waktu untuk berdiskusi dengan mitra kami di Indo Pasifik," ujar Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.

Raimondo mengatakan kerja sama akan diumumkan pada November setelah melakukan pembicaraan dengan Australia, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, dan Jepang. Namun, hingga saat ini, belum ada detail yang jelas soal IPEF.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper