Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Finlandia Sauli Niinistö mengatakan bahwa negaranya tetap akan masuk anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) meskipun berada di bawah ancaman Rusia.
Pernyataan pemimpin Finlandia itu menandakan perubahan bersejarah dalam kebijakan keamanan negaranya meski telah mendapat peringatan keras dari Kremlin yang siap melakukan tindakan tegas.
Sikap Finlandia juga akan diikuti oleh negara tetangganya yakni Swedia, kata Sauli Niinistö dalam pernyataan bersama bersama Perdana Menteri Sanna Marin.
“Kami berharap langkah-langkah yang masih diperlukan untuk membuat keputusan ini akan diambil dengan cepat dalam waktu dekat," ujarnya dikutip dari TheGuardian, Jumat (13/5/2022).
Dia menambahkan, keanggotaan NATO pun akan memperkuat keamanan Finlandiadan sebagai anggota NATO, Finlandia akan memperkuat seluruh aliansi pertahanan.
“Finlandia harus mengajukan keanggotaan NATO sebagai hal yang mendesak,” ujar Niinistö.
Baca Juga
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan Rusia akan melihat keanggotaan Finlandia sebagai ancaman. Bahkan, Kementerian Luar Negeri di Moskow menegaskan akan mengambil langkah militer jika Helsinki mengajukan permohonan menjadi anggota NATO.
“Ekspansi NATO dan pendekatan aliansi ke perbatasan kita tidak akan membuat dunia dan benua kita lebih stabil dan aman,” kata Peskov.
Dia menambahkan, Rusia akan memperlajari bagaimana proses itu berlangsung dan seberapa jauh infrastruktur militer bergerak menuju perbatasan negaranya.
Rusia juga menuduh NATO berusaha untuk menciptakan ancaman militer ke negaranya dan mengatakan bahwa Finlandia harus menyadari tanggung jawab dan konsekuensi dengan menjadi anggota NATO.
Harian Finlandia Iltalehti melaporkan bahwa politisi kunci Finlandia telah diinformasikan bahwa Rusia dapat menghentikan pasokan gas ke Finlandia. Namun, tidak disebutkan sumber informasi tersebut.
Adapun, Finlandia berbagi perbatasan 810 mil (1.300 kilometer) dengan Rusia dan selama beberapa dekade mempertahankan kebijakan non-blok militer yang ketat.
Invasi Rusia ke Ukraina berdampak signifikan terhadap keinginan Finlandia untuk merapat ke NATO. Pasalnya, bukan tidak mungkin juga akan memperluas kekuasannya ke negara mereka.
Dukungan publik untuk keanggotaan NATO meningkat tiga kali lipat di Finlandia. Jajak pendapat terbaru oleh penyiar publik Yle menunjukkan 76 persen penduduk Finlandia mendukung keputusan tersebut, atau lebih tinggi jika dibandingkan sebelum invasi yakni 25 persen.
Presiden, perdana menteri dan menteri kabinet senior Finlandia dikabarkan akan bertemu pada hari Minggu ini untuk membuat keputusan resmi tentang pengajuan aplikasi keanggotaan Finlandia ke NATO.