Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rusia Siap Caplok Donetsk dan Luhansk, Uni Eropa Beri Sanksi Penjualan Minyak

Upaya untuk meningkatkan tekanan ekonomi atas Rusia itu muncul di tengah harapan lebih banyak evakuasi warga dari kota Mariupol yang terkepung.
Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko
Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa menyiapkan sanksi atas penjualan minyak Rusia akibat invasi negara ke Ukraina setelah terjadi perubahan besar oleh Jerman sebagai pelanggan energi terbesar Rusia. Hal ini dapat membuat Moskow kehilangan aliran pendapatan besar dalam beberapa hari.

Upaya untuk meningkatkan tekanan ekonomi atas Rusia itu muncul di tengah harapan lebih banyak evakuasi warga dari kota Mariupol yang terkepung. Sementara itu AS memperingatkan bahwa Moskow sedang bersiap secara resmi mencaplok wilayah Donetsk dan Luhansk di timur negara itu.

“Laporan menyatakan bahwa Rusia berencana untuk merekayasa sebuah referendum sekitar pertengahan Mei,” kata Michael Carpenter, Duta Besar AS untuk Organisasi Keamanan dan Kerjasama di Eropa, mengutip The Guardian, Selasa (3/5/2022).

Dia mengatakan bahwa Rusia sedang mempertimbangkan rencana serupa di wilayah ketiga, Kherson. Di wilayah itu Moskow baru-baru ini memperkuat kendali dan memberlakukan penggunaan mata uang rubelnya.

Uni Eropa diperkirakan akan mengusulkan paket keenam sanksi Uni Eropa minggu ini terhadap Rusia atas invasi 24 Februari ke Ukraina, termasuk kemungkinan embargo untuk membeli minyak Rusia. Kyiv menyatakan ekspor energi Rusia ke Eropa, yang sejauh ini sebagian besar dibebaskan dari sanksi internasional, mendanai upaya perang Kremlin dengan nilai jutaan euro setiap hari.

“Paket ini harus mencakup langkah-langkah yang jelas untuk memblokir pendapatan Rusia dari sumber daya energi,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dalam pidato video malamnya.

Jerman mengatakan bahwa pihaknya siap untuk mendukung embargo langsung UE terhadap minyak Rusia.

"Kami telah berhasil mencapai situasi di mana Jerman mampu menanggung embargo minyak," kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck.

Kanselir Olaf Scholz, yang lebih berhati-hati daripada para pemimpin Barat lainnya dalam mendukung Ukraina, berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk mengambil garis yang lebih tegas.

Scholz berjanji bahwa sanksi tidak akan dicabut sampai presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani kesepakatan damai dengan Ukraina yang dapat didukung Kyiv, katanya dalam sebuah wawancara dengan televisi publik ZDF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Farid Firdaus
Sumber : The Guardian
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper