Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Wakil Presiden (Wapres) Masduki Baidlowi merespons hasil survei kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Ma’ruf Amin.
Adapun, hasil survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia 14—19 April 2022 menunjukkan kepuasan terhadap Presiden 59,9 persen dan terhadap Wapres sebesar 45,2 persen.
Masduki menilai, hasil tersebut tentu menjadi masukan penting bagi Wapres. Bahkan, naik dan turunnya kepuasan publik terhadap Presiden dan Wapres adalah dinamika yang bisa dipahami.
“Karena fluktuasi kepuasan publik tersebut dipengaruhi oleh persoalan bangsa secara siklikal,” katanya melalui keterangan resmi, Rabu (27/4/2022).
Sebagai contoh, sambungnya, saat ini penurunan kepuasan publik sangat mungkin dipengaruhi oleh persoalan minyak goreng, kenaikan harga BBM dan harga pangan.
Selain itu, isu penundaan pemilihan presiden (Pilpres) oleh sejumlah pihak menambah keruh suasana perpolitikan Indonesia.
Baca Juga
Meski demikian, masyarakat juga pernah memberikan apresiasi yang tinggi ketika pemerintah mampu memberikan solusi konkret terhadap permasalahan yang ada.
Contohnya pada awal 2022, sesuai survei Indikator Politik Indonesia kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma’ruf Amin mencapai rekor tertinggi. Saat itu, Kepuasan terhadap presiden 71 persen dan Wapres 57,6 persen.
Masduki mengatakan, publik merasakan bagaimana pemerintah berhasil mengatasi penyebaran pandemi Covid-19, secara signifikan dan geliat pemulihan ekonomi mulai dirasakan masyarakat.
“Survei Indikator juga menunjukkan bahwa Presiden dan Wapres bekerja dalam irama yang sama. Ketika kepuasan publik naik, keduanya bersama, begitupun ketika turun. Sama-sama turun,” ujarnya.
Masduki pun meyakini ke depan kepuasan publik akan Kembali meningkat, seiring dengan solusi yang dikeluarkan pemerintah dalam menyelesaikan aneka persoalan yang ada.
Terkait dengan perbedaan yang cukup jauh antara kepuasan publik terhadap Presiden dan Wapres, Jubir menganggap hal yang wajar.
“Justru tidak wajar bila kepuasan publik terhadap Wapres lebih tinggi dari Presiden,” katanya.
Dia menjelasan bahwa Wapres itu tidak memiliki fungsi eksekutoral melainkan hanya koordinasi. Waljasil, semua pembahasan dan keputusan dalam rapat koordinasi yang dipimpin Wapres, akan dieksekusi oleh kementerian.
Dalam sisa waktu kepemimpinannya, kata Jubir, Wapres akan tetap fokus menyelesaikan tugas-tugasnya seperti pengembangan ekonomi syariah, penanganan kemiskinan/stunting, pembangunan kesejahteraan papua, menuntaskan reformasi birokrasi dan pelayanan publik, penguatan UMKM, hingga moderasi beragama.