Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Jerman mengumumkan pengiriman pertama senjata beratnya ke Ukraina untuk membantu menangkis serangan Rusia setelah berminggu-minggu mendapat tekanan di dalam dan luar negeri.
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan bahwa pemerintah, yang berupaya mengurangi ketergantungannya pada impor energi dari Rusia, telah menyetujui pengiriman tank Gepard yang dilengkapi dengan senjata antipesawat.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan dia menyambut baik keputusan Jerman untuk mengirim tank sepergi dikutip Aljazeera.com, Rabu (27/4/2022).
“Sistem itu akan memberikan kemampuan nyata bagi Ukraina,” katanya.
Sebelumnya, Duta Besar Ukraina untuk Jerman menuduh Berlin setengah hati untuk memberikan senjata berat ke Ukraina karena khawatir ekonominya akan terkena dampak akibat embargo impor energi Rusia.
Sedangkan para kritikus mengatakan Berlin tidak menunjukkan kepemimpinan yang diharapkan dari kekuatan besarnya dan terkesan ragu-ragu dalam membantu mengurangi korban jiwa di Ukraina akibat perang dengan Rusia.
Baca Juga
Kanselir Olaf Scholz telah menjawab kekhawatiran itu dengan mengatakan bahwa angkatan bersenjatanya, Bundeswehr, telah berbuat banyak membantu Ukraina.
Dia mengaku persenjataan yang dapat disediakan oleh industrinya masih kekurangan amunisi dan perlu ditingkatkan.
Scholz juga memperingatkan risiko Moskow yang menganggap Jerman sebagai pihak dalam konflik yang dapat mengarah pada perang dunia ketiga.
Adapun, permintaan Ukraina untuk senjata berat telah meningkat sejak Moskow mengalihkan serangan ke wilayah timur Donbas. Pasalnya, daerah itu dianggap lebih cocok untuk pertempuran tank dibandingkan daerah di sekitar ibu kota Kyiv lainnya.